PALU, MERCUSUAR – Rahmi dan Riziq, dua anak asal Kabupaten Donggala dan Sigi, akan berangkat ke Jakarta bertemu perwakilan negara-negara G-7 pada 26-30 Oktober 2022 mendatang.
Pertemuan Rahmi dan Riziq dengan perwakilan negara G-7 itu untuk membahas dampak perubahan iklim di daerah mereka.
Bersama-sama anak-anak dari daerah lain di Indonesia, Rahmi dan Riziq juga akan mengampanyekan isu-isu perubahan iklim yang berdampak ke anak-anak.
Media & Brand Manajer Save the Children Indonesia, Dewi Sri Sumanah mengatakan, di hadapan perwakilan negara G-7 anak-anak akan menyampaikan dampak perubahan iklim yang mereka rasakan. Setiap daerah punya isu-isu berbeda.
Rami (18) anak perwakilan dari Kabupaten Donggala mengatakan, mengungkapkan isu-isu yang akan dibawanya antara lain banjir rob yang masih dirasakan anak-anak di Kecamatan Sirenja, yang memengaruhi aktivitas sekolah, ekonomi keluarga, hingga kesehatan.
Menurutnya, bersama anak-anak lain, Rahmi telah melakukan aksi kampanye perubahan iklim, dimana apa yang sudah dilakukan itu akan disampaikan kepada perwakilan negara G-7 di Jakarta.
Hal yang sama akan dilakukan Riziq, perwakilan dari Kabupaten Sigi yang juga akan bercerita kepada perwakilan negara G-7 tentang apa yang sudah mereka lakukan untuk mengantisipsi dampak perubahan iklim di Sigi.
Menurut Riziq, akibat banjir yang terjadi di Sigi, banyak lahan pertanian warga yang rusak sehingga sumber mata pencaharian warga hilang. Dari sisi ekonomi, sangat berdampak dan hal itu juga dirasakan anak-anak.
Pertemuan dengan perwakilan negara G-7 akan menjadi momentum anak-anak Indonesia menyuarakan pentingnya perhatian global terhadap perubahan iklim, dengan perspektif hak-hak anak.
Negara-negara G-7 yakni Jerman, Kanada, Italia, Prancis, Jepang, Inggris, dan Amerika sendiri merupakan negara maju yang berbasis industri dan kuat baik politik dan ekonomi.TIN