Sulteng Bisa Jadi Poros Sawit Berkelanjutan

Foto bersama usai pembukaan Celebes Forum I tahun 2025 yang dilaksanakan GAPKI Sulawesi, di Palu, Rabu (22/10/2025). FOTO: BIRO ADPIM SETDAPROV SULTENG

PALU, MERCUSUAR – Gubernur Sulteng yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra, Dr. Fahruddin menyampaikan harapan agar industri sawit di Sulteng dapat bertransformasi menunju digitalisasi.

Hal itu disampaikannya, pada pembukaan acara Celebes Forum I tahun 2025, yang diselenggarakan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Sulawesi, di salah satu hotel di Palu, Rabu (22/10/2025).

Fahruddin menyebutkan, penerapan teknologi seperti Internet of Things (IoT), blockchain, dan sistem informasi geospasial akan memperkuat rantai pasok dan meningkatkan daya saing produk sawit Indonesia.

“Digitalisasi bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan. Dengan sinergitas antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat, Sulawesi Tengah bisa menjadi poros sawit berkelanjutan di Indonesia,” ujar Fahruddin.

Ia juga mengaku optimis, Sulteng akan menjadi pusat industri sawit terbesar di masa akan datang. Menurutnya, di Sulteng terdapat sejumlah perkebunan sawit berskala besar, seperti di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara.

“Pemandangan indah kelapa sawit terbentang sepanjang perjalanan ke Morowali,” imbuhnya.

Celebes Forum mengusung tema utama ‘Menghadapi Tantangan Keberlanjutan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia di Era Digitalisasi.’ Fahruddin berharap, ajang tersebut dapat menjadi ruang kolaborasi lintas sektor, dan mendorong sinergitas dalam menumbuhkan industri sawit sebagai penopang ekonomi nasional dan daerah.

Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono menyampaikan industri kelapa sawit tidak hanya menjadi penyetor devisa negara tertinggi selain migas, tapi juga penyerapan tenaga kerja bagi lebih dari 16 juta orang.

“Ini industri yang berkelanjutan dan menyerap tenaga kerja. Jadi, tolong daerah men-support industri ini,” kata Eddy.

Setidaknya ada empat isu yang dibedah dalam Celebes Forum, yakni penerapan digitalisasi sawit, pentingnya sistem sertifikasi, regulasi dan tata kelola, dan dukungan pemerintah daerah bagi industri sawit berkelanjutan. */IEA

Pos terkait