PALU, MERCUSUAR – Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama Provinsi Gorontalo menyepakati beberapa langkah bersama terkait pengendalian inflasi di kedua daerah.
Hal itu ditandai penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama Pengendalian Inflasi Daerah yang dilakukan Gubernur Sulteng, H. Rusdy Mastura bersama Pj. Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer, di ruang kerja Gubernur Sulteng, Kamis (24/11/2022).
Nota kesepakatan bersama tersebut bertujuan mewujudkan kestabilan harga barang dan jasa pada masing-masing daerah, melalui upaya pengendalian inflasi daerah terhadap komoditas strategis penyumbang inflasi.
Hal itu berupaya diwujudkan melalui kerangka 4K, yakni menjaga ketersediaan pasokan, menjamin keterjangkauan harga, menjaga kelancaran distribusi, dan membangun komunikasi efektif.
Sedangkan bentuk kerja sama yang disepakati, antara lain kerja sama perdagangan, pertanian, perikanan, peternakan, perhubungan dan sektor lain penyumbang inflasi. Kemudian pertukaran data dan informasi, kerja sama penelitian, studi banding, onboarding digitalisasi, dan kerja sama pelatihan.
Gubernur Sulteng, H. Rusdy Mastura menyampaikan terima kasih kepada Pj. Gubernur Gorontalo bersama jajarannya, yang telah berupaya bersama membangun kerja sama tersebut.
Cudy, sapaan akrabnya, berharap kerja sama yang telah dibangun tersebut dapat terus ditingkatkan, untuk mempercepat capaian pertumbuhan pembangunan di Pulau Sulawesi.
“Membangun daerah tidak boleh bekerja sendiri, tetapi harus kerja kolaborasi, kerja bersama untuk membangun Pulau Sulawesi,” tegas Cudy.
Ia juga menyampaikan, Provinsi Sulteng memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat besar, seperti potensi 8 jenis tambang, potensi pertanian, serta kelautan dan perikanana yang sangat besar.
“Mari kita kelola bersama dengan semangat bersama, untuk memajukan Pulau Sulawesi,” imbuhnya.
Sementara itu, Pj. Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer menyampaikan terima kasih kepada Gubernur dan jajaran Pemprov Sulteng atas kesepakatan tersebut. Menurutnya, Sulteng dan Gorontalo merupakan provinsi yang bertetangga, sehingga harus terus bersama dalam upaya membangun daerah yang lebih cepat. */IEA
