PALU, MERCUSUAR – Rombongan Anggota Komisi IV DPR RI melanjutkan agenda kunjungan kerjanya di Provinsi Sulteng, dengan menggelar diskusi terkait ketahanan pangan dan penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), bersama sejumlah stakeholder terkait, di Aula Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu, Jumat (15/7/2022).
Dalam diskusi tersebut, salah seorang Anggota Komisi IV DPR RI, Alien Mus mengingatkan Provinsi Sulteng saat ini sudah menjadi daerah terancam penyebaran PMK, karena penyakit yang melanda hewan ternak tersebut telah terkonfirmasi di 8 Kabupaten dan Kota di Provinsi Sulawesi Selatan.
“Saya tegaskan berulang kali bahwa PMK sudah masuk di Sulsel, berarti di Sulteng sudah menjadi warning area, daerah terancam,” tegas Alien.
Ia berharap, Sulteng yang saat ini masih berstatus nol kasus PMK, dapat menjadi garda utama pencegahan penyebaran PMK.
Sebagaimana data yang diungkapkan perwakilan Balai Besar Veteriner (BBVET) Maros, Risman Mangidi, kedelapan daerah yang telah terkonfirmasi ada kasus positif PMK di Sulsel adalah Tana Toraja, Toraja Utara, Jeneponto, Bantaeng, Bone, Makassar, Gowa, dan Luwu.
“Terbesar di Toraja Utara dan Tana Toraja. Sedangkan di Sulteng yang kasus awal muncul di Morowali setelah dilakukan pengujian hasilnya negatif,” ujar Risman.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Rusdi Masse Mappasessu menjelaskan, kedatangan rombongan Anggota Komisi IV DPR RI adalah untuk mendapatkan informasi data langsung terkait PMK di Provinsi Sulteng. Ia menyebut, hasil diskusi tersebut akan menjadi bahan bagi pihaknya pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) berikutnya.
“Alhamdulillah, di Sulteng ternyata masih nol. Olehnya itu apa yang kita dapatkan di sini akan dikomunikasikan dengan Kementerian supaya betul-betul dipercepat aksinya, seperti di Sulteng yang masih belum ada kasus supaya betul-betul dijaga ketat,” kata Rusdi.
Ia mengaku akan terus meminta percepatan penanganan pencegahan PMK kepada Kementerian, agar penyebaran penyakit tersebut tidak semakin meluas. IEA