PALU, MERCUSUAR – Salah satu komoditas hasil perikanan asal Sulteng, yakni tuna segar, kembali diekspor ke Jepang, Sabtu (27/6/2020). Ekspor tersebut merupakan kali kedua, setelah yang pertama pada awal Juni 2020 lalu.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulteng, Muh Arif Latjuba mengatakan sama seperti ekspor perdana lalu, total tuna segar yang diekspor kali ini mencapai setengah ton.
“Alhamdulillah, volumenya sekitar setengah ton, diangkut dengan pesawat Garuda Indonesia,” ujar Arif.
Dia menuturkan bahwa keberlanjutan ekspor produk perikanan asal Sulteng tersebut terselenggara atas kerja sama berbagai pihak. Di antaranya DKP Sulteng, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng, Stasiun Karantina Ikan Palu, Bandara Mutiara SIS Aljufrie, pihak maskapai penerbangan dan kargo, serta perusahaan eksportir PT Arumia Kharisma Indonesia.
“Tentunya kami berkomitmen terus, untuk bagaimana meningkatkan ekspor produk perikanan Sulteng, sebagaimana arahan dari Bapak Menteri Kelautan dan Perikanan, serta Bapak Gubernur pada ekspor perdana lalu,” tandas Arif.
Ekspor komoditas tuna segar asal Sulteng yang langsung melalui Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu itu, diharapkan dapat menjadi dorongan khususnya bagi pemerintah, nelayan maupun pihak swasta, untuk terus meningkatkan kualitas hasil perikanan di Sulteng.
Selain itu, terbukanya pintu ekspor tersebut juga dapat menjadi salah satu upaya memaksimalkan hasil perikanan Sulteng, yang disebut memiliki potensi sangat besar, karena dikelilingi empat Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP), yakni WPP 713 (Selat Makasar), WPP 714 (Teluk Tolo), WPP 715 (Teluk Tomini), WPP 716 (Laut Sulawesi), serta 1 WPP Perairan Darat (WPP-PD 421) Pulau Sulawesi. IEA