Sulteng Kembali Kirim Sapi ke Kaltim

Kadis Perkebunan dan Peternakan Sulteng, Maya Malania Noor meneken kerja sama perdagangan dengan Provinsi Kaltim disaksikan Gubernur Sulteng, pada acara Misi Dagang Sulteng-Kaltim beberapa waktu lalu.///FOTO: DOK.

PALU, MERCUSUAR – Provinsi Sulteng kembali siap mengirim ribuan ekor sapi ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), setelah sempat tertahan selama sekira 3 bulan akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Sulteng, Maya Malania Noor mengatakan, untuk proses awal, di akhir tahun 2022 sebanyak 1.000 ekor sapi yang akan dikirim. Sebelum PMK mewabah, Provinsi Sulteng menjadi penyuplai sapi di Kaltim.

“1.000 ekor ini dari yang sempat tertahan, sesuai janji Kadis Peternakan Kaltim. Apalagi saat ini Kabupaten Sangata dinyatakan PMK, sedangkan kebutuhan Sapi disuplai dari daerah tersebut, sehingga tidak bisa masuk ke Samarinda,” ujar Maya, Jumat (18/11/2022).

Selama Sulteng ikut terkena wabah PMK, lanjut Maya, Sapi di Kaltim disuplai dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Karena saat ini Sulteng sudah dinyatakan bebas PMK, sehingga pengiriman paling lambat dapat kembali dilakukan pada bulan Desember tahun ini.

Sapi-sapi yang akan dikirim, didatangkan dari Kabupaten Touna, Banggai, Sigi dan Donggala. Pengiriman dilakukan, jika sudah mendapatkan rekomendasi dari Satgas Nasional Provinsi Kaltim zero kasus PMK. Namun, Kaltim optimis di bulan Desember masalah PMK sudah bisa dibuka pengiriman.

Sementara itu, selain siap mengirim sapi, Disbunnak Provinsi Sulteng juga menyatakan siap mengirim daging babi beku ke Kaltim. Daging babi tersebut, berasal dari rumah pemotongan hewan yang terdapat di Kabupaten Sigi.

“Permintaan tahun ini meningkat dari 4 ton yang dilayani menjadi 10 ton perminggunya. Hal ini kita upayakan untuk memenuhi permintaan mereka,” ujar Maya.

Untuk total nilai transaksi pengiriman daging beku tersebut, kata dia, sebesar Rp15 miliar, dengan perjanjian kesepakatan kerja sama kedua daerah telah dilaksanakan pekan lalu. ABS

Pos terkait