BALUT, MERCUSUAR – Di Kabupaten Banggai Laut (Balut) ada 24 Organisasi Perangkat daerah (OPD), tapi hanya lima hanya lima OPD yang berhasil menyumbang dan melebihi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang telah ditetapkan, yaitu BPKAD, Dinas Perikanan, Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian dan PTSP.
Selain itu, ada tiga OPD yang turut menyumbangkan PAD tapi tidak mencapai target meliputi Dinas PUPR, Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan (Dinkes).
Hal itu terungkap dalam rapat paripurna Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Balut bersama bersama Badan anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten (Dekab) Balut, Selasa (18/8/2020).
Kepala Dinas PUPR, Basuki Mardiono mengatakan bahwa PUPR belum mencapai target PAD sebagaimana ditetapkan, karena adanya regulasi baru.
Pertama, permohonan izin mendirikan bangunan (IMB) harus melalui PTSP dan ditindaklanjuti oleh PUPR dan kedua kenaikan target PAD yang cukup siginifikan.
“Sebelumnya kami menjemput langsung terkait dengan pembuatan IMB sekarang harus melalui PTSP,” ujar Basuki
Sementara Direktur Rumah Sakit mengatakan pihaknya belum dapat mencapai target PAD karena kekosongan dokter spesialis, sehingga otomatis kurang kunjungan ke rumah sakit.
“Kekosongan tiga dokter spesialis mengakibatkan kunjungan ke rumah sakit menurun,” ujar DIrektur.
DINKES TIDAK HADIR
Sementara itu, Dinkes tidak tampak hadir pada rapat paripurna tersebut, hingga sangat disayangkan oleh anggota banggar.
Anggota Dekab Balut, Patwan Kuba selaku anggota banggar mempertanyakan tanggung jawab Dinkes dengan tidak hadir pada rapat iru.
“Tidak ada yang istimewa, kita tidak boleh main-main dengan tanggung jawab daerah,” tegasnya.
Menurutnya Dinkes mau bekerja dengan pengeloloan anggaran yang ada, tetapi tidak mau bertanggung jawab. RM