BUNGKU, MERCUSUAR – Tahun 2022, jika tidak ada aral melintang, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Morowali akan membangun kawasan industri garmen bidang produksi pakaian jadi.
Hal itu disampaikan Bupati Morowali, Taslim, Senin (28/6/2021).
Bagi dia, Morowali memiliki potensi besar mengembangkan industri tersebut.
“Kita melihat potensi kebutuhan pakaian karyawan saja sangat besar. Contohnya PT. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Potensi baju karyawannya ada sekitar 60 ribu orang,”katanya.
Sementara rencananya, di Morowali sendiri, akan berdiri lima kawasan industri pertambangan selain PT. IMIP.
Potensi industri garmen itu nanti tidak hanya melihat kebutuhan karyawan pakaian di Morowali, tapi akan menyasar industri-industri yang ada Kabupaten Morowali Utara dan Konawe, Sulawesi Tenggara.
“Insyaallah kita akan bangun itu dalam rangka menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi kita,”ucapnya lagi.
Hari ini, tambah Taslim, Morowali dikenal sebagai wilayah yang memiliki pertumbuhan secara nasional, terutama dari sektor tambang dan galian. Pihaknya menginginkan sektor lain juga bertumbuh dan menjadi sektor penyeimbang.
“Sehingga orang lain tidak fokus mau kerjanya di IMIP, di nikel saja tapi juga di industri lain,”katanya lagi.
Rencananya, pembangunan industri garmen tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (ABPD) Morowali tanpa memanfaatkan bantuan dana dari investor.
Dalam pelaksanannya, Pemda Morowali menggandeng Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) Bandung untuk membantu Pemda Morowali menyusun kebutuhan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun kawasan garmen.
“Kita lagi menunggu hasilnya,” kata Taslim.INT