Tak Nyaman Tinggal di Huntara

FOTO HLLLL KORBAN BENCANA BANGGA MENGELUH

SIGI, MERCUSUAR – Korban bencana di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Sigi mengaku tidak nyaman tinggal di hunian sementara (huntara), karena bau busuk yang berasal dari selokan pembuangan di komplek huntara tersebut.

Fadli (34), warga setempat yang juga tinggal disana menilai fasilitas umum seperti saluran MCK terkesan dikerja asal-asalan, sehingga limbah air tertampung di tengah komplek dan tidak mengalir lancar.

“Memang ada pembuangannya tapi rendah di tengah, makanya air tertampung dan menimbulkan bau busuk,” ungkap Fadli, Selasa (14/5/2019).

Keluhan yang sama juga disampaikan Halim selaku koordinator di huntara itu.

Halim mengaku kecewa dengan pembangunan selokan yang terkesan asal jadi tersebut. Menurutnya, limbah yang tidak terbuang itu justru akan menimbulkan masalah bagi kesehatan warga penghuni huntara. 

“Air dari kamar mandi tidak mengalir sehingga menjadi kubangan. Ini dikhawatirkan akan menimbulkan penyakit demam berdarah karena bisa jadi sarang nyamuk,” ujar Halim. 

Selain itu katanya, tandon penampung air yang bocor hingga saat belum diganti oleh pihak perusahaan yang bertanggungjawab dalam pekerjaan pembangunan huntara tersebut.  “Sejak kami tinggal di sini setelah gempa, baru satu kali tandon diisi oleh mobil tangki dari PUPR. Olehnya kami minta pihak PT Hutama Karya yang bertanggungjawab dalam pembangunan ini untuk melakukan perbaikan kembali supaya tandon air itu bisa difungsikan,” harapnya. 

Halim juga meminta agar dinas terkait khususnya Dinas PUPR Sigi untuk turun langsung mengecek keluhan-keluhan warga di huntara terkait beberapa pekerjaan yang diduga asal dikerja. BAH

 

Pos terkait