TOLITOLI, MERCUSUAR – Dalam upaya percepatan dan pencapaian target Luas Tambah Tanam (LTT) padi, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng melaksanakan penanaman padi di lahan seluas 100 hektare (Ha) yang dipusatkan di Desa Bambapun, Kecamatan Dondo, Kabupaten Tolitoli, Selasa (30/7/2019).
Kegiatan penanaman padi dalam rangka percepatan tanam padi yang dilaksanakan usai diskusi bersama itu, melibatkan kelompok tani setempat dan petugas penyuluh pertanian.
Ketua Panitia Pelaksana, Arbit dalam laporannya menyampaikan bahwa pada dasarnya kegiatan itu bertujuan untuk memfasilitasi dan mendorong petani dalam melakukan proses percepatan tanam pada lahan-lahan yang sudah semestinya dilakukan penanaman dalam rangka percepatan dan pencapaian target LTT padi pada bulan berjalan.
“Dengan harapan pencapaian target LTT tersebut akan berdampak pada produktivitas lahan pertanian yang selanjutnya akan bermuara pada peningkatan pendapatan petani dan ketersediaan pangan yang cukup,” jelasnya.
Bupati Tolitoli yang diwakili Asisten Pemerintahan, Anhar Dg Malawa menyampaikan terima kasih pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng karena memilih Tolitoli sebagai tempat pelaksanaan kegiatan.
“Mudah-mudahan petani kami makin tergerak untuk melakukan percepatan tanam terutama pada lahan-lahan yang sudah selayaknya bisa tanam,” ujarnya.
Diakuinya, saat ini berbagai jenis bantuan pemerintah terus mengalir ke petani untuk mendorong produktivitas petani, hingga idealnya para petani betul-betul makin terdorong dalam menjalankan usaha taninya dan meningkatkan produktivitasnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng diwakili Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan, Retno Erningtyas dalam arahannya mengajak para petani mengoptimalkan lahan-lahan yang belum produktif.
“Saya mengajak pada para petani untuk lebih mengoptinalkan lahan-lahan pertanian yang dimiliki, misalnya lahan-lahan tada hujan, lahan pekarangan, lahan dibawah tegakan dan lahan lain yang sumber airnya terbatas, seiring masih adanya curah hujan hingga dapat memanfaatkan lahan tersebut. Provinsi dan pusat siap untuk mendukung bantuan benihnya. Semua ini untuk mendukung pecapaian LTT dan secara otomatis peningkatan pendapatan petani tentunya,” ujar Retno.
Dijelaskannya, saat ini untuk antisipasi gagal panen ditingkat petani, pemerintah sudah menjalankan program asuransi usaha tani padi dengan premi yang relatif terjangkau. Ia mengimbau agar seluruh petani ikut bergabung dalam asuransi tersebut. “Jangan sampai petani tidak bergabung dengan asuransi ini karena tidak sanggup membayar preminya, namun beli rokok sanggup,” tuturnya bercanda.
Sementara itu, perwakilan tim Upsus Pusat dari Ditjen Tanaman Pangan, Yayat Hidayat mengatakan saat ini pemerintah pusat menyediakan bantuan benih untuk kegiatan padi lahan kering maupun jagung untuk mengoptimalkan lahan-lahan yang sumber airnya terbatas. “Silahkan petani dan daerah mengajukan usulannya ke Pusat,” katanya. ABS