PALU, MERCUSUAR – Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUKM) masih menjadi salah satu program, yang akan dimaksimalkan oleh Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Kecil (P2UK) di Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) Provinsi Sulteng.
Kepala Bidang P2UK Dinas KUKM Sulteng, Arifin S. Ahmad menegaskan, salah satunya melalui optimalisasi peran dari Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PLUT-KUMKM) di Sulteng.
“PLUT memang fokus pada pendampingan UMKM,” kata Arifin, baru-baru ini.
Melalui PLUT-KUMKM yang juga dikenal sebagai Center for Integrated Service of Small Medium Enterprises and Cooperatives (CIS SMEsCO), kata Arifin, para pelaku usaha dapat memanfaatkan ketersediaan 7 konsultan yang siap membantu pengembangan UMKM sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Bidang-bidang tersebut yakni bidang kelembagaan, bidang Sumber Daya Manusia (SDM), bidang produksi, bidang pembiayaan, bidang pemasaran, bidang pengembangan teknologi informasi, dan bidang pengembangan jaringan kerja sama.
“PLUT itu fokus pada pendampingan, ada 7 konsultan di sana. Pengembangannya tergantung pada keahlian masing-masing,” sebutnya.
Tujuan utama dari pengembangan tersebut, jelasnya, adalah adanya peningkatan omzet usaha serta peningkatan status usaha dari mikro menjadi kecil, serta dari kecil menjadi menengah.
Saat ini di Provinsi Sulteng baru terdapat dua kantor PLUT-KUMKM. Yakni PLUT-KUMKM Sulteng yang berada di Kota Palu, serta PLUT-KUMKM di Kabupaten Sigi.
Arifin menyebutkan, idealnya PLUT-KUMKM juga berada di daerah-daerah lainnya di Sulteng, untuk semakin memaksimalkan pelayanan pengembangan UMKM di daerah. Namun, hingga saat ini belum ada rencana pembangunan PLUT-KUMKM di daerah lainnya di Sulteng.
“Untuk sementara belum ada informasi lagi pembangunan PLUT di beberapa daerah lainnya di Sulteng,” tutupnya. IEA