Tiga Wilayah di Sigi Ditemukan Guma

GUMA-4c246378
Peneliti benda pusaka asal Banten, Ki Kumbang, didampingi Asisten II Setdakab Sigi, Iskandar Nongtji, saat memberikan keterangan, di salah satu pemancingan di Desa Kotapulu, Kecamatan Dolo, Jumat (13/5/2022). FOTO: SANAJI/MS

SIGI, MERCUSUAR – Hasil penelitian tim benda pusaka di tiga wilayah, yakni Kecamatan Lindu, Kulawi dan Desa Kantewu, Kecamatan Pipikoro, menemukan berbagai macam jenis Guma (senjata tradisional), yang selanjutnya dibawa dan dilakukan penelitian di laboratorium metalurgi Institut Teknologi Bandung (ITB).

Hasil penelitian tersebut, senjata Guma mengandung 19 unsur material, dengan tingkat kekerasan besi yang ada di ujung, seperti material titanium, molgram, mangan dan silika.

Demikian dikatakan Peneliti Benda Pusaka asal Banten, Ki Kumbang, saat memberikan keterangan pers kepada awak media, di salah satu pemancingan di Desa Kotapulu, Kecamatan Dolo, Jumat (13/5/2022).

Kata dia, di Sigi yang paling antik, guma ada di wilayah Lindu, karena pada awal abad ke 19, telah ditemukan jenis Guma yang berjenis Kobiti dan sekarang ada di Museum Rotterdam, Belanda.

“Berdasarkan hasil penelitian mereka, kandungan material yang terdapat pada Guma, melebihi senjata lain,” jelasnya. 

Lanjutnya, selain Guma terdapat juga benda pusaka lainnya yang ada di Kabupaten Sigi, yakni Tavala (Tombak), senjata pemukul dari kayu, sumpit, tameng, dan masih banyak benda-benda pusaka lainnya.

Masih kata Ki Kumbang, para tim peneliti benda-benda pusaka tersebut, menilai bahwa Bupati Sigi, Moh Irwan Lapatta merupakan sosok kepala daerah yang peduli dan sangat merespon, serta mendukung mereka sebagai pemerhati benda-benda pusaka, yang dimana hasil penelitian mereka akan menjadi sebuah buku. 

Untuk diketahui, senjata tradisional Guma adalah pedang kuno zaman dahulu yang panjangnya sekitar 1 meter. Guma melambangkan keperkasaan pria dan terbuat dari baja. Pada kedua ujungnya diukir dan badan sarung diberi hiasan-hiasan yang telah diikat dengan logam perak. AJI

Pos terkait