PALU, MERCUSUAR – Gubernur Sulteng yang diwakili Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Sulteng, Rudy Dewanto mengikuti Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Muhammad Tito Karnavian secara virtual, dari Ruang Teleconference Kantor Gubernur Sulteng, Selasa (6/6/2023).
Dalam kesempatan itu, Mendagri Muhammad Tito Karnavian menyampaikan, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) tanggal 5 Juni 2023, tingkat inflasi tahunan (y-on-y) konsisten mengalami penurunan. Pada Mei 2023 dibanding Mei 2022 mengalami penurunan dari 4,33 persen menjadi 4,00 persen.
“Sedangkan dari bulan ke bulan, naik di bulan April 2023 di angka 0,33 persen, mengalami penurunan menjadi 0,99 persen di bulan Mei 2033. Ini artinya, angka inflasi di Indonesia secara umum relatif terkendali,” ujar Tito.
Ia menjelaskan, keberhasilan penurunan inflasi merupakan kerja sama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
“Pengendalian inflasi bukan untuk menyenangkan sosok pimpinan, yang lebih utama adalah sebagai tanggung jawab moral kita kepada masyarakat. Karena dengan terkendalinya harga barang dan jasa, artinya terjadi keterjangkauan harga, kesediaan yang cukup untuk barang dan jasa, terutama makanan dan minuman dan lain-lain yang menjadi kebutuhan pokok,” jelas Tito.
Ia menyampaikan penyumbang utama inflasi pada Mei 2023 adalah inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau (0,48 persen) yang dapat diredam oleh deflasi kelompok transportasi (0,56 persen) serta pakaian dan alas kaki (0,46 persen).
“Adapun komoditas penyumbang utama inflasi bulanan, di antaranya adalah bawang merah, daging ayam ras, ikan segar, telur ayam ras, dan rokok kretek filter. Sementara komoditas penyumbang utama inflasi tahunan di antaranya adalah bensin, beras, rokok kretek filter, tarif kontrak rumah, dan bahan bakar rumah tangga,” tutup Mendagri. */ABS