DONGGALA, MERCUSUAR – Badan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (BP2KB) Kabupaten Donggala menyelenggarakan advokasi dan KIE kependudukan bagi organisasi pemuda, kemasyarakatan dan PLKB tingkat Kabupaten Donggala dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas penduduk menjadi lebih baik.
Kepala BP2KB, La Samudia Dalili mengatakan bahwa untuk menyikapi pertumbuhan penduduk yang selalu meningkat dari tahun ke tahun, maka seluruh pihak terkait harus bersepakat dan bertekad untuk menjadikan program kependudukan KB dan pembangunan keluarga di Donggala mendapatkan prioritas utama dalam pembangunan selanjutnya.
Namun dengan kualitas penduduk yang masih relatif rendah, maka harus dicarikan pemecahannya. Salah satunya dengan melakukan kegiatan advokasi dan KIE kependudukan yang melibatkan organisasi pemuda kemasyarakatan dan PLKB sebagai langakah kongkrit dan terkoordinasi.
Lebih lanjut dijelaskannya, advokasi yang dilakukan pada Senin (13/5/2019) itu, mendalami terkait laju pertumbuhan penduduk saat ini yang tidak terlepas dari permasalahan pelaksanaan program KB dalam 10 tahun terkahir.
Permasalahan yang terjadi antara lain, adanya perubahan pelayanan ditingkat lini lapangan setelah otonomi daerah, terjadinya perubahan pola hubungan pusat dan daerah, minat kerja PLKB semakin terpuruk meskipun sudah diambillaih oleh pemerintah pusat. Selain itu, menurunnya jumlah tenaga lapangan KB dan pola kelembagaan program KB di kabupaten/kota yang selalu berubah.
“Kondisi ini akan menjadikan akses dan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi menjadi sangat rendah, terutama bagi masyarakat miskin dan penduduk yang tinggal diperbatasan dan wilayah terpencil yang membutuhkan pelayanan prima,” ujarnya.
Padahal, katanya, program kependudukan KB diperlukan untuk menekan angka kematian material yang saat ini masih tinggi, yaitu: 228 per 100.000 kelahiran hidup pertahun. Artinya, sekira 10.260 ibu melahirkan meninggal per tahun atau 28 orang ibu meninggal akibat proses kehamilan dan persalinan per hari, pendarahan, infeksi, keracunan kehamilan dan penyebab lainnya.
Disisi lain, peningkatan jumlah penduduk kelompok usia lanjut atau penduduk berusia lebih dari 60 tahun yang sebagian besar masih produktif, membutuhkan tambahan layanan kesehatan, pangan dan tempat tinggal.
Kondisi itu merupakan implikasi dari semakin bertambahnya usia harapan hidup penduduk Kabupaten Donggala, yaitu: rata-rata usia 65,79 tahun.
Dalam rangka mewujudkan penduduk tumbuh kembang seimbang berkualitas dan berdaya saing, sambungnya, maka perlu dilakukan langkah-langkah kongkrit dilini lapangan. Langkah konkrit tersebut berupa peningkatan akses pelayanan KB, peningkatan pembinaan peserta KB, meningkatkan pemahaman remaja mengenai KB dan reproduksi, serta penguatan tata kelola penelitian dan pengembangan bidang kependudukan KB dan pembangunan keluarga. HID