PALU, MERCUSUAR – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulteng, H. Ulyas Taha menegaskan para tokoh agama memiliki peranan penting untuk mencegah tindakan pihak-pihak yang ingin menjadikan agama sebagai landasan politik identitas, yang dapat memecah belah umat dan bangsa.
Hal itu dikatakan Ulyas, mengantisipasi munculnya gerakan-gerakan politik identitas, khususnya jelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu), Pemilihan Presiden, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 mendatang.
“Pada saat ini kita mulai masuk tahun politik jelang 2024. Kita menghindari ada kelompok-kelompok yang menjadikan agama sebagai politik identitas. Bukan cuma agama, apapun yang bisa dijadikan kekuatan-kekuatan politik identitas ini kita hindari,” ujar Ulyas, di Palu, baru-baru ini.
Menurutnya, ajaran agama mengajarkan kepada pemeluknya untuk dapat meningkatkan kualitas ibadah, yang implikasi ketaatan beragama tersebut dapat memberikan kenyamanan dan rahmat bagi seluruh alam.
“Kalau di Islam istilahnya ‘rahmatan lil alamin’. Rahmat ini tidak sekadar kepada sesama agama saja, tetapi juga seluruh makhluk di muka bumi ini. Olehnya, tokoh agama sangat berperan di sini,” pungkas Ulyas. IEA