PALU, MERCUSUAR – Tombolotutu secara resmi menjadi pahlawan nasional pertama asal Sulawesi Tengah, melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 109/TK/2021 tentang penganugerahan pahlawan nasional, yang diteken Presiden RI Joko Widodo belum lama ini.
Kepahlawanan Tombolutut tersebut, menurut Sekretaris Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sulteng, Abdul Hanif, mesti diapresiasi tinggi. Salah satunya, dengan menetapkan namanya menjadi nama salah satu jalan utama di Kota Palu, sebagai Ibukota Provinsi Sulteng.
“Nama Tombolotutu sebagai Pahlawan Nasional, harusnya bisa diabadikan sebagai nama salah satu jalan utama, seperti jalan di depan Kantor Gubernur Sulteng dan Kantor DPRD Sulteng,” kata Hanif.
Menurutnya, penamaan jalan utama yang saat ini bernama jalan Sam Ratulangi menjadi jalan Tombolotutu jauh lebih pas, karena Tombolotutu merupakan pahlawan nasional yang berasal dari Sulteng, sedangkan Sam Ratulangi adalah tokoh pahlawan dari luar daerah.
Sedangkan Tombolotutu saat ini menjadi nama salah satu ruas jalan yang terbentang dari simpang empat jalan Soekarno Hatta-Sisingamangaraja-Lagarutu ke arah Barat hingga simpang tiga jalan Yos Sudarso.
“Lebih pas kalau jalan utama yang depan Kantor Gubernur itu diganti menjadi jalan Tombolotutu, karena menjadi simbol kepahlawanan nasional dari daerah kita,” saran tokoh pemuda kelahiran Parigi ini.
Selain itu, Hanif juga mendorong pihak-pihak terkait untuk menanamkan pengetahuan mengenai kepahlawanan tokoh-tokoh lokal Sulteng, ke dalam kurikulum pembelajaran, utamanya pembelajaran Sejarah di sekolah-sekolah.
Hal itu dilakukan, kata dia, agar generasi muda penerus bangsa di Sulteng dapat mengenal lebih jauh tokoh-tokoh lokal Sulteng yang juga memiliki kisah kepahlawanan dalam mewujudkan dan menjaga kemerdekaan.
“Saya kira banyak tokoh lokal Sulteng yang kisah kepahlawanannya dapat dijadikan inspirasi bagi generasi muda kita,” pungkas Hanif. IEA