DONGGALA, MERCUSUAR – TP-PKK Kabupaten Donggala mengingatkan masyarakat, khususnya kepada para kadernya, untuk bekerja keras dalam upaya menurunkan jumlah bayi lima tahun (balita) yang berpotensi mengalami stunting.
Ketua TP-PKK Donggala, Indotang Kasman Lassa, dalam kegiatan pemantapan pelatihan 10 program pokok PKK, khususnya di kelompok kerja (pokja) IV, mengingatkan pentingnya mencegah stunting demi perkembangan generasi bangsa di masa depan.
Stunting adalah keadaan tubuh yang sangat pendek dilihat dari standard baku WHO penyebab stunting, sehingga penting untuk ditindaklanjuti seluruh program kegiatan pencegahan stunting oleh PKK, jelas istri Bupati Donggala itu.
Membawakan materi berjudul Peran Kader PKK Dalam Penanganan Stunting, diulas secara tajam oleh Indotang, karena dianggap sangat penting untuk dilaksanakan oleh para kader PKK hingga ke tingkat desa kelurahan, bahkan sampai ke tingkat pendamping keluarga (TPK).
Turut memberikan materi terkait stanting adalah Ketua Pokja IV, Wuryaningsih S. Dg. Malaba dan Sekretaris TP-PKK Kabupaten Donggala, Lutfiah Mangun dengan judul materi “Program Kegiatan Penanganan Stunting”.
Terkait penyebab stunting, antara lain kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan gizi sebelum dan pada masa kehamilan. Kurangnya akses ke makanan bergizi dan terbatasnya layanan kesehatan.
Olehnya peran keluarga harus dioptimalkan sebagai pelopor dalam pencegahan Stunting melalui pemberian makanan dengan benar, memberi ASI dan MPASI secara tepat, meningkatkan imunitas melalui asupan gizi yang baik, serta penerpan pola hidup sehat.
Data balita stunting berdasarkan aplikasi e-PPGBM tahun 2021, dari jumlah yang diukur di Kabupaten Donggala sebanyak 18.174 balita, di mana terdapat postur normal 13.256 balita dan tinggi 170 balita. Sementara yang masuk kategori stunting sebanyak 4.748 balita yang terdiri dari sangat pendek 1.475 balita dan pendek 3.273 balita.
Dalam upaya penanganan stanting ini, telah dibentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari tingkat nasional dan seluruh provinsi hingga ke desa.
Khusus di Sulawesi Tengah, telah terbentuk TPPS di 13 kabupaten / kota, 176 kecamatan dan 2.017 desa / kelurahan.
Dalam upaya percepatan penurunan stunting di tingkat desa / kelurahan dibentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK).
TPK adalah sekelompok tenaga yang terdiri dari bidan, kader TP-PKK, dan kader KB yang melaksanakan pendampingan kepada calon penganting atau calon pasangan usia subur, keluarga dan keluarga berisiko stunting yang meliputi penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan, dan fasilitasi penerimaan program bantuan sosial serta surveilens untuk mendeteksi dini faktor risiko stunting.
Lokus stunting di Kabupaten Donggala di laksanakan di 16 kecamatan, 36 dari 167 desa / kelurahan dan terdapat 231 TPK. HID