Turunkan Stunting Tingkatkan Ekonomi Daerah

Hasanuddin Atjo

PALU, MERCUSUAR – Persoalan stunting (gangguan pertumbuhan pada anak) dipandang menjadi salah satu faktor yang dapat memengaruhi peningkatan ekonomi di suatu daerah.

Demikian dikatakan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulteng, Dr Hasanuddin Atjo, Senin (10/2/2020).

Dijelaskannya, hal itu karena generasi yang mengalami stunting ke depannya berpotensi akan menjadi generasi yang tidak produktif.

“Bicara stunting angka kita di Sulteng masih cukup tinggi, yakni 31 persen. Itu 15 tahun akan datang karena dia stunting maka berpotensi jadi generasi tidak produktif. Bagaimana mau bicara daya saing, kalau stunting masih tinggi. Makanya angka stunting harus diturunkan tiap tahun,” kata Hasanuddin.

Dia menuturkan bahwa penurunan angka stunting dapat dilakukan melalui beberapa langkah, di antaranya adalah meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga angka kemiskinan turun.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan optimalisasi program subsidi dan dana desa, serta menarik investasi swasta untuk membuka lapangan kerja.

“Meningkatkan daya tarik investasi dilakukan dengan memerhatikan ukuran nilai ICOR (Incremental Capital Output Ratio). Karena kalau makin tinggi ICOR sebuah wilayah maka daya tariknya semakin rendah,” ujarnya.

Langkah selanjutnya terkait penurunan angka stunting, kata Hasanuddin, adalah intervensi program dari pemerintah yang harus dibuat tepat sasaran. Misalnya adanya program pemeriksaan dan pemantauan intensif ibu hamil sejak awal kehamilan, yang berlanjut hingga pantauan asupan gizi yang baik kepada anak-anak sejak baru lahir.

Selain itu, hal penting lainnya adalah bagaimana mengubah pola pikir masyarakat terkait pemenuhan kebutuhan hariannya.

Dicontohkannya, masyarakat harus dapat memahami bahwa pemenuhan gizi harian keluarga lebih penting dilakukan, dibanding membelanjakan hal-hal lain seperti rokok.

“Pemerintah kan memiliki keterbatasan, walaupun sudah intervensi program tapi tidak bisa semuanya dicover. Yang penting adalah bagaimana menaikkan pendapatan masyarakat, dan mindset masyarakat yang diubah,” tegasnya. IEA

 

Pos terkait