PALU, MERCUSUAR – Hadirnya Masjid Raya Baitul Khairaat, membawa pesan perdamaian, untuk warga Sulteng dan Indonesia. Ungkapan tersebut, bagian dari ucapan Ustadz Abdul Somad, saat memberikan tausiah, dalam kegiatan tabligh akbar, sebagai bagian dari prosesi peresmian Masjid Baitul Khairaat, Kamis (4/12/2025).
“Saya memberikan tausiah, untuk yang pertama kali, saya didampingi tiga gubernur, ” ucapnya, disambut gelak tawa jamaah. UAS mengatakan, hadirnya Masjid Raya Baitul Khairaat, menjadi contoh, karena tiga pemimpin, saling mengawal, hingga bisa menjadi tempat ibadah kebanggaan warga Sulteng.
“Saya merasakan kedamaian disini, semua pemimpin, menyatu dalam masjid. Kompetisi selesai, dan semua berangkulan. Inilah salah satu keberkahan di Sulteng, ” ungkap UAS.
Dia juga memuji sikap kenegarawan Anwar Hafid, sebagai gubernur, yang meletakan kepentingan bersama.
“Saya heran, peci yang saya pake, warna hijau, selempang saya warna kuning. Padahal Pak Gubernur, Politisi Partai Demokrat, warnanya biru. Ini adalah simbol perdamaian sejati, ” puji UAS.
Dalam tausiahnya, UAS juga memuji Masjid Raya Baitul Khairaat, yang memiliki fasilitas pendukung, yang membuat jamaah merasa nyaman saat beribadah. Begitu juga dengan sarana pendukung lainnya, seperti tempat kegiatan dan perpustakaan, yang terus menjadi tempat rujukan bagi warga Sulteng, yang datang, bukan hanya salat.
“Masjid sebesar ini, rugi kiranya, kalau tidak dimanfaatkan untuk majelis ilmu. Dengan menghadirkan para ulama, yang memiliki ilmu agama,” pungkas UAS. (MBH)







