UIN Datokarama, Gubernur Harap Jadi Pelopor “Sulteng Nambaso”.

Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid, didampingi Rektor UIN Datokarama, Prof. Lukman S. Thahir, saat pembukaan Asesmen Lapangan Akreditasi Perguruan Tinggi UIN Datokarama, Senin (8/12/2025). FOTO: DOK HUMAS UIN DK

LERE, MERCUSUAR – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid, mendorong Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama, untuk menjadi pelopor dalam mempercepat pencapaian target pembangunan daerah melalui visi “Sulteng Nambaso”. Harapan itu disampaikan pada seremonial Asesmen Lapangan Akreditasi Perguruan Tinggi UIN Datokarama, Senin (8/12/2025).

Gubernur menjelaskan, “Nambaso”, dalam bahasa Kaili, berarti besar. Slogan “Sulteng Nambaso” dimaknai sebagai tekad menjadikan Sulteng sebagai provinsi yang maju di seluruh sektor, terutama pengembangan sumber daya manusia dan pendidikan. Ia juga menegaskan bahwa “Nambaso” merupakan akronim dari “Anak Miskin Bisa Sekolah”, yang menggambarkan komitmen pemerintah membuka akses pendidikan seluas-luasnya bagi masyarakat.

“Saat ini rata-rata lama sekolah di Sulteng baru sembilan tahun. Target kita, pada 2029 angka tersebut meningkat menjadi 12 tahun,” ujar Anwar Hafid.

Pemerintah Provinsi Sulteng lanjutnya, tengah menggencarkan program Berani Cerdas, sebagai instrumen untuk mendorong masyarakat memperoleh kesempatan pendidikan lebih baik. Dalam kerangka tersebut, UIN Datokarama dipandang memiliki posisi ~strategis untuk memperkuat pembangunan manusia Sulteng.

Rektor UIN Datokarama, Prof. Lukman S. Thahir, menyatakan kesiapan kampus untuk menjawab tantangan tersebut. Ia menegaskan bahwa semangat “Sulteng Nambaso” akan diinternalisasi dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Kami menjadikan kampus ini sebagai rumah bersama yang toleran dan tempat lahirnya ide-ide inovatif untuk kemajuan daerah. Semangat ‘Nambaso’ akan menjadi roh dalam setiap kegiatan akademik maupun non-akademik,” kata rektor.
UIN Datokarama juga menegaskan komitmen untuk berperan aktif dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pencapaian agenda pembangunan daerah. */JEF

Pos terkait