UNDP Akan Dorong Pemulihan Covid-19 Terapkan Ekonomi Hijau

UNDP-8660c0dc
Suasana pertemuan Pj. Sekdaprov Sulteng bersama jajaran OPD terkait, dengan perwakilan UNDP, Selasa (13/9/2022). FOTO: BIRO ADMINISTRASI PIMPINAN SETDAPROV SULTENG

PALU, MERCUSUAR – Pj. Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulteng, Dr. Rudi Dewanto menerima kunjungan National Project Manager United Nations Development Programme  (UNDP), Saputra Liadi beserta tim, di ruang kerja Sekdaprov Sulteng, Selasa (13/9/2022).

Pada pertemuan tersebut, Pj. Sekdaprov  didampingi Kepala Bappeda Sulteng, Dr. Christina Shandra Tobondo, Kepala Dinas Sosial Sulteng, Sitti Hasbiah Zaenong, Dosen Untad, Prof. Patta Tope, serta pejabat terkait lain.

Dalam keterangannya, Saputra Liadi menyebutkan UNDP berencana mendorong pemulihan Covid-19 dengan menerapkan pemulihan ekonomi hijau dan berkesinambungan di Provinsi Sulteng. Hal itu disebut sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

“UNDP akan melakukan dukungan atau pendampingan teknis pemulihan ekonomi hijau di jajaran Pemerintah Provinsi. Untuk UMKM melalui penguatan kapasitas, jejaring usaha dan akses stimulus, sementara untuk LSM melalui penguatan kapsitas dan kerangka kemitraan,” jelas Saputra.

Sebelumnya, kata dia, UNDP menyatakan telah memberikan bantuan teknis kepada pemerintah Provinsi Sulteng dalam melakukan pengkajian kebutuhan pasca bencana (Jitupasna) dan penyusunan Rencana Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P).

“Dalam output pertama, UNDP telah merespon faktor kesehatan di awal tahun 2020, melalui pembagian APD, alkes, penyediaan penanggulangan limbah medis dan sebagainya,” ujar Saputra.

Pj. Sekdaprov Sulteng, Dr. Rudi Dewanto berharap UNDP senantiasa berkolaborasi dengan Bappeda, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan serta OPD terkait lain demi kemajuan bersama. Apresiasi juga disampaikan ke pihak UNDP karena dari empat sampling, pendampingan UMKM merupakan salah satu program yang dituju melalui pemulihan ekonomi hijau. 

“Untuk itu, UNDP serta Dinas Koperasi dan UMKM perlu berkolaborasi di era milenial, terutama permasalahan marketing. Melalui pemasaran yang lebih banyak, maka produksi UMKM akan semakin meningkat,” kata Rudi.

Ia melanjutkan, assesmen dengan mitra juga perlu diukur dan dievaluasi, karena dengan kualitas mitra yang bagus akan memberikan contoh kepada mitra dan pelaku usaha yang lain.

“Terakhir, bantuan dari akademisi, khususnya Prof. Patta Tope sangat diharapkan, agar muncul program-program lain di kabupaten dan kota sehingga lebih terasa manfaatnya,” pungkas Rudi. */IEA

Pos terkait