PALU, MERCUSUAR – Universitas Tadulako (UNTAD) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso mendeklarasikan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR), Jumat (3/12/2021), dengan mengangkat tema “Dengan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) Kita Tingkatkan Sumber Daya Peternak, Menuju Lumbung Ternak Kabupaten Poso yang Maju Tangguh dan Terdepan di Sulawesi Tengah”. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Pemkab Poso, Wakil Rektor, Dekan Fakultas Peternakan dan Perikanan dan Dosen Fapetkan, Ketua LPPM, Sek LPPM dan Ketua Pengelola SPR Untad.
Dalam sambutannya, Rektor Untad yang diwakili Wakil Rektor bidang Pengembangan dan Kerjasama, Prof. Dr. Ir. Amar, S.T., M.T. mengatakan, SPR dapat mengubah mindset peternak menjadi lebih agrobisnis ke depannya.
“Merupakan sebuah kebanggaan bagi kami di Untad, untuk mendeklarasikan SPR di Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso, yang tentu membutuhkan perjalanan panjang oleh LPPM dan Dekan Fakultas Peternakan, yang bekerjasama dengan IPB, untuk sekolah ini. SPR bukan seperti bangku sekolah, tapi lebih sering praktek di lapangan, yang akan difasilitasi dari sisi tenaga SDM, teknologi dan pendampingan manajemen, kepada kelompok ternak yang ada di Kecamatan Pamona Selatan,” ujar Prof. Amar.
Lanjut Prof. Amar, SPR ingin merubah mindset para kelompok ternak, agar aktivitasnya dapat menjadi bisnis atau agroindustri, untuk memenuhi kebutuhan di bidang peternakan.
“Peluang kita yang nantinya akan bersebelahan dengan ibu kota RI yang baru, tentu harus kita manfaatkan. Di IMIP Morowali saja, membutuhkan 4 ton daging sapi setiap harinya. Semoga SPR ini berhasil untuk menjadi supplier aktif untuk hal itu,” papar Prof. Amar.
Pada kesempatan yang sama, Asisten 1 Bidang Administrasi Pemerintahan Sekda Poso, Muh Jamal, menyampaikan apresiasinya kepada Untad, yang telah bersama-sama mendeklarasikan SPR ini, bersama pihak Pemkab Poso.
“Secara geografis, kecamatan kita terletak pada lokasi yang strategis (jalur transportasi barang dan jasa lintas provinsi di Sulawesi), yang sangat potensial. Daerah kita adalah salah satu wilayah penyangga kebutuhan daging, juga sebagai lumbung ternak di Sulteng. Tingkat permintaan daging relatif tinggi dan lancar. Ke depan, jika ibu kota baru terwujud, tentu permintaan daging semakin meningkat,” ujarnya.
Lanjut Jamal, SPR ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peternak, dalam hal pengelolaan peternakan secara profesional, mandiri dan berdaulat serta merubah pola pikir dan pola usaha dampingan, menjadi peternakan usaha andalan sumber ekonomi peternak. Harapannya, SPR juga dapat meningkatkan peternak dari menggunakan cara tradisional, menjadi usaha bisnis yang dikelola dalam satu manajemen.
“Sehingga, SPR dapat mewujudkan berdirinya perusahaan ternak kolektif yang berbadan hukum, yang dikelola secara profesional dan bersertifikat. Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak Untad, atas adanya SPR di Kecamatan Pamona Selatan,” ujar Muh. Jamal.
Selain deklarasi Sekolah Peternakan Rakyat (SPR), juga dilakukan penandatanganan MoU antara Untad dan Pemkab Poso. */JEF