PALU, MERCUSUAR – Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia menggelar Symposium International XIV dengan mengusung tema “Peran Pelajar Indonesia Pasca Pandemi Covid-19 untuk Kebangkitan Indonesia dan Pembangunan Bangsa”, melalui tiga rangkaian acara seperti Career & Education Expo, Plenary Session dan Talkshow Session. Simposium ini dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT ke-100 Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia.
Panitia pelaksana mengundang 10 perguruan tinggi negeri (PTN), yang tergabung dalam Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), di mana salah satunya adalah Universitas Tadulako (Untad). Pada kesempatan ini Untad diwakili oleh Humas dan Kerjasama Untad dan Kantor Layanan Internasional (International Office) di bawah pimpinan Prof. Dr. Amar S.T., MT. yang juga Wakil Rektor Bidang Pengembangan dan Kerjasama Untad.
10 PTN yang turut menghadiri kegiatan Career & Education Expo adalah Universitas Tadulako, Institut Pertanian Bogor, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Semarang, Universitas Sebelas Maret, Universitas Hasanuddin, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Musamus, serta ISBI Bandung
Untuk kegiatan sesi pertama, Career and Education Expo dilaksanakan di Gedung A Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) selama dua hari (20 – 21 Agustus 2022) yang dibuka langsung oleh Ir. Soeharti MA, Ph.D D selaku Sekjen Kemendikbudristek. Selain itu, acara turut dihadiri oleh Andin Hadiyanto selaku Dirut Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Faruq Ibnul Haqi, ST.,M.RgnlUrbPlan sebagai Koordinator PPI Dunia.
Pada Senin (22/8/2022), PPI Dunia mengadakan Plenary Session, yang dibuka langsung oleh Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Dalam sambutannya, dirinya menekankan adanya perubahan total sistem pendidikan di Indonesia dan spirit dari transformasi yang harus disebar. Mahasiswa saat ini berkesempatan untuk belajar di luar prodinya selama tiga semester, di berbagai perusahaan profit/non profit, wirausaha dan publik. Hal lain yang dikembangkan adalah Kedaireka yang merupakan ‘biro jodoh’ antara riset di perguruan tinggi dengan dunia industri. Selain itu adanya program MBKM, Mahasiswa diperbolehkan memilih salah satu dari sembilan program kegiatan yang setara dengan 20 SKS.
Universitas Tadulako (Untad) hadir dengan mengisi presentasi booth (booth presentation) yang diwakili oleh Zarkiani Hasyim, S.Pd., M. Pd asal International Office Untad, untuk memperkenalkan produk-produk asal Kota Palu dan Sulawesi Tengah serta informasi terkait Universitas Tadulako. */JEF