PALU, MERCUSUAR – Ketua TP PKK Provinsi Sulawesi Tengah, Vera Rompas Mastura, membuka pelatihan peningkatan kapasitas, kerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, di Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur, Senin (11/10/2021). Pelatihan ini diikuti puluhan pengurus TP PKK Sulteng periode 2021 – 2024
Dalam sambutannya, Vera Rompas menegaskan, gerakan PKK pada hakekatnya merupakan gerakan masyarakat yang tumbuh dari bawah dengan prinsip kerja partisipasi.
“Melalui gerakan itu, peran serta aktif lapisan masyarakat dalam ikut serta berperan aktif dalam pembangunan,” katanya.
Vera menerangkan, hal itu telah diatur regulasi, sesuai Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2017. Perpres tersebut tentang gerakan pemberdayaan kesejahteraan keluarga. Penjabarannya diatur melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2020 tentang peraturan pelaksanaan Perpres Nomor 99 Tahun 2017 dalam mendukung program pembangunan, terutama pembangunan keluarga, di mana keberadaan PKK dapat dilihat sebagai organisasi yang dinamis dan banyak memberikan kontribusi bagi masyarakat.
Lanjut Vera, dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan nasional dibutuhkan banyak peranan dari berbagai stakeholder sebagaimana visi gerakan PKK, yaitu terwujudnya keluarga pelopor perubahan dalam pemenuhan Sumber Daya Manusia (SDM) dan berkualitas melalui ketahanan ekonomi, revolusi mental lingkungan hidup, dan pelayanan dasar pembangunan nasional berbasis keluarga.
Ia menjelaskan, keluarga tidak lagi hanya objek atau target sasaran dari kebijakan dan program pembangunan semata, tetapi keluarga dapat menjadi subjek atau penggerakan utama dalam mendukung kebijakan dan program di daerah maka dari itu gerakan PKK yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan keluarga yang mampu berperan sebagai pelopor perubahan.
Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ihsan Basir menjelaskan, kegiatan ini dalam rangka peningkatan kualitas internal PKK Provinsi Sulteng, melalui pemberian penguatan internal, agar lebih mudah melakukan implementasi di wilayah yang lebih kecil, misalnya di kabupaten sampai ke desa.
“Kami berkepentingan untuk menyebar virus-virus kesetaraan gender ke desa, kita harus merangkul PKK,” ujar Ihsan Basir.
Ia berharap, dengan selesainya kegiatan ini para anggota PKK dari semua jajarannya mempunyai wawasan berpikir baru tentang strategi pelibatan laki-laki dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. BOB