PALU, MERCUSUAR – Wakil Gubernur (Wagub) Sulteng, H. Ma’mun Amir menyambut kehadiran Kepala Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (TVRI) Stasiun Sulteng, Haris Zakaria, pada seremonial pisah sambut yang digelar di Studio Mosinggani TVRI Sulteng, Senin (13/5/2024).
Jabatan Kepsta TVRI Sulteng diserahterimakan dari Muhammad Ikhsan kepada Haris Zakaria. Ikhsan mendapatkan tugas baru sebagai Kepala LPP TVRI Stasiun Lampung. Sementara Haris sebelumnya menjabat sebagai Ketua Tim Pengembangan Usaha LPP TVRI Stasiun Gorontalo.
Kepada pejabat baru, Ma’mun Amir mengucapkan selamat datang dan selamat bertugas di Sulteng, dengan harapan dapat cepat beradaptasi.
“Tolong punya rasa memiliki terhadap daerah ini, agar timbul komitmen membangun Sulawesi Tengah,” pesan Ma’mun.
Ia juga menekankan agar hubungan kemitraan antara LPP TVRI bersama Pemerintah Daerah yang sudah terjalin dengan baik selama ini, bisa terus berlanjut.
Ma’mun menyampaikan, Provinsi Sulteng merupakan daerah yang unik dan kaya, memiliki peradaban dunia 3.000 tahun silam, yakni peninggalan situs-situs megalit, sehingga Sultengdijuluki sebagai Negeri Seribu Megalit. Sulteng saat ini juga menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang baik, menyentuh angka 11,91 persen pada tahun 2023, berada di atas rata-rata nasional pada angka 5,05 persen.
Ma’mun melanjutkan, pada sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD), Sulteng juga mengalami lompatan dari Rp900 miliar menjadi Rp2,059 triliun per Maret 2024.
Tren positif tersebut, kata dia, bisa diraih berkat kerja sama dan dukungan semua stakeholder, termasuk LPP TVRI Stasiun Sulteng, dalam memberikan informasi dan edukasi sehingga masyarakat bisa mengetahui dan ikut terlibat dalam menyukseskan target yang telah ditetapkan
Ma’mun mengajak Kepala LPP TVRI Stasiun Sulteng beserta jajaran, untuk terus berkolaborasi serta membangun sinergi yang kuat dan tangguh menuju Sulteng yang lebih sejahtera dan maju.
“Terima kasih dan apresiasi kepada pejabat lama, atas dedikasi dan kontribusinya selama ini memimpin TVRI Sulteng sebagai media pemersatu bangsa,” tandas Ma’mun. */IEA