TOLITOLI, MERCUSUAR – Wakil Gubernur (Wagub) Sulteng, Ma’mun Amir menyampaikan sekolah vokasi menjadi bagian dari salah satu visi Gubernur, untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di daerah.
Hal itu disampaikannya, di sela-sela kunjungan kerja dan pengarahan ke UPT Dinas Provinsi di Kabupaten Tolitoli, Kamis (2/12/2021).
“Sekolah vokasi diharapkan mempersiapkan angkatan kerja untuk kebutuhan perusahaan di daerahnya, sehingga anak didik kita bisa langsung bekerja sesuai kebutuhan perusahaan yang ada di daerah,” ujar Wagub.
Wagub juga meminta kepada kepala sekolah untuk terus berupaya meningkatkan kualitas peserta didik untuk bersaing di segala bidang.
Sekolah gratis, lanjutnya, merupakan Visi Gubernur Sulteng, dengan harapan tidak ada lagi anak didik yang putus sekolah karena tidak ada biaya. Olehnya, pemerintah sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp70 miliar alokasi biaya BOSDA, untuk membayar gaji guru honorer di sekolah.
Dalam arahannya kepada Kepala UPT Dinas di Kabupaten Tolitoli, Wagub meminta agar dapat menjalankan tugas dan fungsi dengan baik di wilayah. Terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, dan hal-hal teknis yang perlu dikonsultasikan dengan kepala dinas, agar segera dilakukan dan diselesaikan secara teknis dengan baik.
Sementara itu, Plt. Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Yudiawati Vidiana menyampaikan bahwa SK Pungutan Sekolah telah dicabut. Olehnya, sekolah dilarang untuk memungut biaya kepada peserta didik. Untuk mengantinya, setiap sekolah akan diberikan BOSDA melalui APBD.
“Untuk pendidikan vokasi, diharapkan sekolah dapat melihat potensi daerah untuk mempersiapkan angkatan kerja sesuai dengan kebutuhan. Untuk tahun 2022, Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng akan menata untuk memberikan perhatian kepada para guru,” ujar Yudiawati. */IEA