PALU, MERCUSUAR – Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Tengah, Ma’mun Amir menerima kunjungan perwakilan KFW Development Bank Jerman (Bank Pembangunan Jerman) yang mendanai proyek rehabilitasi dan rekonstruksi bencana di Lombok dan Sulteng, di rujab Wagub Sulteng, Sabtu (4/12/2021).
Perwakulan KFW Development Bank tersebut yakni Head of Division Urban Development and Mobility East Asia, Burkhard Hinz, yang datang bersama Deputy Representative UNDP Indonesia, Sophie Kemkhadze.
Pada pertemuan tersebut, wagub turut didampingi Konsultan UNDP, Prof. Dr. Patta Tope, serta jajaran pelaksana proyek rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di Sulteng 28 September 2018.
Pada pertemuan tersebut, Wagub menyampaikan salam hangat dan ucapan terima kasih dari Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura, atas dukungan dan bantuan dari KFW Development Bank dan UNDP dalam pemulihan dampak bencana di Sulteng.
Wagub menyampaikan, kondisi fiskal Sulteng sangat terbatas untuk percepatan pemulihan dampak bencana. Pemerintah provinsi sebutnya, sudah berusaha untuk memberikan dorongan percepatan pemulihan dampak bencana, untuk pembebasan tanah lokasi pembangunan hunian tetap (huntap).
“Pemerintah provinsi mengalokasikan anggaran sebesar Rp61,8 M untuk Kabupaten Sigi, Donggala dan Kota Palu,” kata Wagub.
Ia juga menyampaikan, walaupun dilanda bencana alam serta bencana pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi di Sulteng dapat tumbuh sebesar 15 persen.
Hal itu, kata wagub, merupakan kebanggan dan kekayaan Sulteng, dengan 8 jenis tambang yang dikelola investor. Namun, menurutnya, belum dapat memberikan dampak yang signifikan dalam peningkatan fiskal daerah, untuk mendorong percepatan pembangunan dan kesejahtraan masyarakat Sulteng.
Oleh karena itu, wagub meminta dorongan, dukungan dan bantuan dari lembaga donor serta dari seluruh pihak secara kolaboratif, bersama-sama dengan KFW Development Bank Jerman dan UNDP untuk dapat mempercepat peningkatan pembangunan dan kesehahteraan masyarakat Sulteng.
“Kiranya, Bank Pembangunan Jerman dan UNDP dapat memperluas jangkauan pembangunan yang sangat dibutuhkan masyarakat terdampak bencana,” ujarnya.
Selain itu, wagub juga menyebutkan dengan adanya rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur, maka Sulteng dipersiapkan menjadi daerah penyangga.
“Untuk itu, peningkatan infrastruktur sangat dibutuhkan untuk membangun hubungan arus barang produksi masyarakat menuju Ibu Kota Negara baru ke depan,” pungkasnya. */IEA