BESUSU TENGAH, MERCUSUAR – Wakil Gubernur Sulteng, dr. Reny A Lamadjido turun langsung mengunjungi dan meninjau Program Beasiswa Berani Cerdas yang ada di Dinas Pendidikan (Disdik) Sulteng. Kunjungan tersebut untuk bisa memastikan percepatan penyelesaian verifikasi dan validasi data beasiswa Program Berani Cerdas.
Pada kunjungan tersebut Wagub Sulteng didampingi langsung oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Sulteng, Asrul dan sejumlah petinggi OPD di lingkup Pemprov Sulteng. Wagub Sulteng juga mengapresiasi seluruh tim Beasiswa Berani Cerdas yang sudah bekerja keras dalam melaksanakan program Beasiswa Berani Cerdas.
Wakil Gubernur Sulteng, dr. Reny A Lamadjido mengatakan, kedatangannya ini merupakan bagian dari bentuk pengawasan, untuk mengawasi bagaimana proses berjalan secara teknis dari pada pengelolaan aplikasinya.
“Alhamdulillah, perkembangan sekarang ini sudah ada 1.518 mahasiswa yang sudah terima bantuan beasiswa BERANI Cerdas. Kita usahakan bagian verifikasi dan validasi tetap bekerja untuk mengejar setiap harinya dan selesai sesuai dengan waktu yang kita harapkan bersama,” katanya, Senin (28/7/2025).
Menurutnya, kedatangan dengan meninjau langsung ini merupakan hal yang sangat penting, agar segala sesuatunya dapat diawasi dengan baik, sebagaimana tugas pengawasan yang diberikan langsung kepadanya dari Gubernur Sulteng. Sebab kata dia, pemerintah menargetkan seluruh pendaftar tersebut bisa menerima Beasiswa Berani Cerdas.
“Saya sebagai wakil gubernur yang bertugas untuk pengawasan, makanya kami datang untuk melihat langsung perkembangan Program Beasiswa Berani Cerdas yang ada di Disdik Sulteng. Tapi kami melihat, perkembangannya sudah sangat baik. Menurut panitia, proses verifikasi dan validasi bisa dilakukan sebanyak 1000 atau lebih setiap harinya,” terangnya.
Jumlah pendaftar program tersebut sebanyak 80 ribu orang, ternyata setelah diverifikasi hanya 40 ribu yang dinyatakan lolos. Untuk tahap awal, mereka menargetkan 10 ribu orang untuk bisa secepatnya menerima bantuan beasiswa tersebut, sebab gubernur meminta agar prosesnya bisa dipercepat dan tidak perlu dipersulit.
“Memang pada pantauan ini juga kami melihat ada beberapa masalah teknis yang terjadi, mulai dari jaringan yang memang harus kita perbaiki, serta spesifikasi sistem komputer memang ada yang belum memenuhi standar. Maka ini yang kami lakukan supaya spesifikasi komputernya itu memenuhi standar. Misalnya, sekarang komputer yang kita gunakan adalah generasi 13 dan seterusnya,” terangnya.
Olehnya itu, ia mengimbau agar seluruh masyarakat Sulawesi Tengah khususnya mahasiswa untuk tidak perlu gusar, tidak perlu risau. Diperlukan kesabaran, karena semuanya dalam proses penyelesaian.
“Kedua, isi semua aplikasinya, jangan terus-terusan semua dibawa ke Dinas Pendidikan. Bahkan ada yang mau membawa sampai ratusan data mahasiswa, itu tidak bisa karena masing-masing memiliki akunnya. Silakan isi akunnya masing-masing,” ujarnya. UTM