Komposisi Dewan Pimpinan Tingkat Daerah (DPTD) Partai Keadilan Sejehtera (PKS) di 13 kabupaten dan kota se-Sulteng, telah dibacakan oleh Ketua DPW PKS Sulteng, Mohammad Wahyuddin, pada Kamis (14/8/2025). Ada wajah baru dalam komposisi tersebut, mulai dari kalangan anak muda, sampai sosok wanita tangguh.
MOHAMMAD MISBACHUDIN – WARTAWAN MERCUSUAR
Dalam gelaran konferensi pers di Aula Kantor DPW PKS Sulteng, Mohammad Wahyuddin mengumumkan nama-nama dalam daftar DPTD PKS se-Sulteng. Hal yang paling ditunggu-tunggu adalah siapa yang kemudian menjadi nahkoda di Dewan Pengurus Daerah (DPD). Wajar, karena jabatan Ketua DPD merupakan posisi strategis di sebuah partai politik, baik secara teknis maupun politis.
Dari 13 kabupaten dan kota di Sulteng, ada beberapa daerah yang menjadi perhatian karena dipandang memiliki privilese, yakni Kota Palu dan Kabupaten Parigi Moutong (Parmout). Kota Palu sebagai ibu kota provinsi yang memiliki dinamika politik yang cukup kompleks dan majemuk, sehingga dibutuhkan tangan dingin seorang politikus dari partai berlambang padi dan bulan sabit untuk memajukan partai, setidaknya mempertahankan atau menambah kursi di DPRD Kota Palu.
Kemudian,Kabupaten Parmout, yang saat ini memiliki jumlah penduduk terbanyak pertama di Sulteng, dengan luas wilayah terluas dan garis pantai mencapai 473 kilometer, memiliki 23 kecamatan, yang diapit Provinsi Gorontalo di sebelah Utara, dan Kabupaten Poso di sebelah Selatan. Dengan semua kondisi itu, maka siapa yang menjadi nahkoda di DPD adalah sosok yang bukan hanya dituntut cerdas, tetapi juga memiliki kemampuan dan mobilitas yang tinggi melakukan konsolidasi ke daerah paling Utara, yang rata-rata dijangkau dengan enam jam perjalanan darat.
Nama Muhammad Basuki, pemuda, generasi milenial, yang saat ini duduk di DPRD Kabupaten Parmout dari daerah pemilihan (dapil) I, diamanatkan menahkodai DPD PKS Parmout. Hal itu menjadi gebrakan besar yang dilakukan di tubuh PKS. Karena seorang anak muda dibebani tanggung jawab menangani kemenangan PKS di wilayah terluas di Sulteng itu.
“Untuk Basuki, memang secara umur beliau cukup muda. Tetapi bagi kami, sosok Basuki ini cukup menonjol. Di antaranya adalah secara ideoligis dan bioligis, tidak perlu diragukan lagi, karena orang tuanya, Allahuyarham Yusup Berahima juga mantan anleg DPRD Parimo dari PKS,” kata Wahyuddin.
Bukan itu saja, kata Wahyuddin lagi, Basuki juga dinilai mampu mengkonversi suara PKS di dapilnya, yang termasuk dapil “neraka” dengan jumlah suara mencapai 2 ribuan. Menurutnya, dengan sejumlah alasan itu, Basuki sudah memiliki persyaratan untuk didapuk menjadi Ketua DPD PKS Parmout.
“Tentunya hal itu sudah menjadi perhatian dari Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP),” imbuh Wahyuddin.
Kemudian di Kota Palu, PKS juga membuat sebuah terobosan baru, dengan mendudukkan seorang kader perempuan, Muzzakirah, menjadi nahkoda dengan semua dinamika politik di Kota Palu.
Muzzakirah dianggap mampu oleh DPTP PKS, hingga dengan mantap nama wanita yang sudah berpengalaman di politik itu ditetapkan sebagai Ketua DPD PKS Kota Palu, meski umurnya terbilang masih muda.
“Muzzakirah bukan hanya seorang politikus perempuan, beliau juga adalah salah satu tokoh yang ada di PKS, yang memiliki kedekatan dengan Abnaul Khairaat, karena beliau juga lahir dari rahim Alkhairaat. Seorang perempuan yang juga sudah teruji dari sisi politik,” beber Wahyuddin.
Dari pengumuman nama-nama DPTD PKS se-Sulteng, kata Wahyudin, ada enam DPTD yang tidak mengalami perubahan pada posisi Ketua DPD. Hal itu, tegasnya, merupakan pertimbangan khusus dari DPTP.
Secara lengkap, Ketua DPD PKS se-Sulteng yakni Ablit di Kabupaten Banggai Laut, Naser Muhammad di Kabupaten Tojo Unauna, Yusup Harun di Kabupaten Morowali, Muhammad Taufik L. Akas di Kabupaten Buol, Jumsar Djuni di Kabupaten Tolitoli, Abdul Rasyid di Kabupaten Donggala, Mastam Mustaring di Kabupaten Morowali Utara, Asri di Kabupaten Sigi, Muhammad Basuki di Kabupaten Parigi Moutong, Irsan Lamiju di Kabupaten Banggai Kepulauan, Amir Kusa di Kabupaten Poso, Rahmat Ilahi di Kabupaten Banggai, dan Muzzakirah di Kota Palu.
“Semua ini tentunya memiliki tujuan yang sama, yakni memenangkan PKS untuk umat dan negara,” tandas Wahyudin. ***






