SIGI, MERCUSUAR – Warga Desa Puroo Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi membutuhkan bantuan pembangunan irigasi, karena saat ini warga setempat masih mengandalkan irigasi tradisional.
“Adapun irigasi tradisional yang ada di Desa Puroo sepanjang kurang lebih 4.000 meter,” ujar Kades Puroo, Pinardi Tosuo, Minggu (11/8/2024).
Pinardi menyebutkan, luas sawah di desa tersebut sekira yaitu 300 hektare. Namun dari luas tersebut, hanya sekira 250 hektare yang diolah. Sementara 50 hektare sisanya tidak diolah.
“Untuk 50 hektare sawah yang tidak diolah, hal tersebut dikarenakan pemiliknya terkendala dengan biaya, serta kurang lancarnya saluran irigasi karena masih tradisional, yang berarti masih dalam bentuk tanah,” jelas Pinardi.
Selain sawah, Pinardi juga mengungkapkan ada lahan yang tidak diolah, karena berada di kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL). Selain berada di kawasan TNLL, lahan tersebut juga terdapat Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) IKK Kecamatan Lindu, yang digunakan oleh tiga desa yakni Desa Puroo, Langko dan Desa Tomado.
Ia menyebutkan, Pemerintah Desa Puroo belum pernah mengajukan proposal bantuan pengelolaan sawah.
“Tapi kalau bantuan untuk kelompok tani dari pemerintah sudah ada, berupa bibit dan pupuk,” imbuh Pinardi.
Ia berharap aspirasi tersebut disahuti.
“Paling tidak, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi dapat melanjutkan aspirasi kami untuk disampaikan kepada Pemerintah Pusat,” tandas Pinardi. AJI