Warga Tinombo Selatan Keluhkan Illegal Fishing

Ilustrasi. FOTO: KKP RI

PARIGI MOUTONG, MERCUSUAR –  Penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing) dengan menggunakan bom, kembali  terjadi di wilayah perairan Desa Maninili Kecamatan Tinombo Selatan Kabupaten Parigi Moutong (Parmout).

Hal itu, kata salah seorang warga Tinombo Selatan, Roti (40), menimbulkan keresahan karena merusak habitat ikan di sekitar area tersebut. Menurutnya, para nelayan telah merasa gerah dengan aktifitas sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Aksi pemboman ikan atau illegal fishing yang berlangsung beberapa hari ini, membuat kami masyarakat nelayan para pencari ikan merasa resah,” akunya kepada media ini, Jumat (22/3/2024).

Ia mengungkapkan, aktifitas yang dilakukan setiap pagi dan sore tersebut telah berlangsung selama sekira sepekan, dengan titik pengeboman sekira 900 meter dari bibir pantai.

Masayarakat  setempat, kata Roti, telah melakukan pelaporan dan melakukan pembahasan bersama Pemerintah Desa setempat, namun tidak ada tindak lanjut atas laporan itu.

“Sudah kita bahas bersama tokoh masyarakat kepada Pemerintah Desa setempat, namun tidak ada tindak lanjutnya, bahkan mereka terkesan hanya diam saja. Jadi, imbasnya kami masyarakat tidak bisa berbuat apa-apa,” ujarnya.

Menurutnya , kegiatan pengeboman ikan tersebut sangat berdampak pada masyarakat, khususnya nelayan kecil, yang merasakan dampak berkurangnya hasil tangkapan. Aktifitas ilegal itu juga menyebabkan terjadinya kerusakan terumbuh karang, yang menjadi habitat alami ikan.

“Kami berharap agar pemerintah yang berperan dalam mengawasi perairan laut di wilayah Parimo, agar selalu aktif dalam pengawasan perairan, agar kejadian yang sama tidak terjadi. Kami juga meminta kepada pemerintah terkait, kiranya bisa ditindaklanjuti peristiwa illegal fishing yang terjadi di daerah Kecamatan Tinombo Selatan, khususnya di Desa Maninili,” tegasnya. TIM

Pos terkait