DONGGALA, MERCUSUAR- Yayasan Penabulu Foundation menggelar pameran hasil kelompok usaha yang terdapat di dua wilayah/desa di Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, yakni Desa Tompe dan Desa Lompio, di halaman kantor kecamatan Sirenja, Sabtu (1/5/2021).
Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Donggala, Abraham, serta dihadiri para pejabat lainnya, Camat, Kepala Desa, Kapolsek, Danramil serta tokoh masyarakat itu, dirangkaikan buka puasa bersama.
Direktur Program Yayasan Penabulu, Adi Nugroho mengatakan kegiatan kemanusiaan itu didukung oleh Aktion Deutschland Hilft (ADH) dan CARE, kemudian Penabulu yang mengimplementasikan program tersebut untuk mendampingi para penyintas bangkit dari keterpurukan pascabencana 2018 lalu.
Pascabencana, kata dia, menjadi kaum rentan seperti ibu-ibu dan juga pemuda, sehingga program yang Penabulu laksanakan pada penerima manfaat adalah membangun resiliensi dari apa yang ada di sekitar warga. Hal itu mampu memaksimalkan kreativitas, sehingga para penyintas dapat mampu bertahan memperjuangkan kelanjutan hidup mereka setelah diterjang bencana.
“Meskipun bantuan ini sifatnya mikro, namun kita berharap masyarakat bisa lebih berdaya dari situasi risiko-risiko bencana,” jelasnya.
Manejer Program Yayasan Penabulu, Tri Yonanita menambahkan total penerima dukungan di Desa Tompe dan Lompio, sebanyak 270 jiwa, serta dibagi dalam 18 kelompok usaha.
Dia melanjutkan, selain kaum perempuan dan pemuda, bantuan juga menyasar kalangan disabilitas, yang masuk dalam kriteria program Penabulu1. Dukungan yang diberikan, berupa modal usaha yang dicairkan dalam tiga tahap. Pencauran dilakukan setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, salah satunya wajib memiliki ketahanan pangan sendiri.
“Jadi misalnya penerima manfaat dapat menerima bantuan tahap pertama, jika ketahanan pangan dapat dikerjakan dan berjalan dengan baik. Program ini mulai dijalankan selama 16 bulan sejak Februari 2020,” jelasnya.
Sementara itu, Sulawesi Team Leader Yayasan CARE, Buttu Madika mengatakan mengapresiasi segala upaya dan kerja keras yang dilakukan para penerima manfaat di dua wilayah tersebut, sehingga progran itu dinilai berjalan baik.
“Saya sangat bangga dengan ibu-ibu dan pemuda yang begitu bersemangat, sehingga apa yang kita inginkan bersama yakni membantu warga kembali bangkit, bisa terlaksana. Kita harapkan, setelah ini usaha tersebut tetap bertahan dan tentunya mendapat dukungan pemerintah,” ujarnya.
Sementara, dua perwakilan penerima manfaat masing-masing dari Desa Tompe, Rodatul Jannah dan Desa Lompio, Zahir dalam testimoninya mengungkapkan, sangat merasakan manfaat dari dukungan modal usaha yang diberikan Yayasan Penabulu.
Bahkan, mereka juga diajarkan bagaimana mengelola manajemen usaha yang baik.
“Kami selaku penerima bantuan, sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan Penabulu, banyak hal yang kami tidak tahu namun diberikan pelatihan dan pendampingan, agar bisa mengelolah keuangan dari usaha yang dijalankan,”ungkap Rodatul bersama Zahir.
BANTU WARGA LAINNYA
Satu hal yang juga menarik dalam kegiatan itu, yakni para penerima manfaat dari Yayasan Penabulu memberikan bingkisan Ramadan pada warga lainnya yang membutuhkan.
Ratusan penerima manfaat tersebut sepakat, di momen Ramadan mereka akan turut membantu warga lainnya berupa bantuan sembako kepada 270 warga lainnya. AMR