Empat Polwan Polda Sulteng Hadiri  Konferensi IAWP

WhatsApp Image 2021-11-07 at 17.56.25-bb64d5b8

PALU, MERCUSUAR  – Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah mengikutsertakan empat personel Polisi Wanita (Polwan) menghadiri acara Konferensi IAWP 2020 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kegiatan digelar tanggal  6 – 11 November 2021.

Empat Polwan tersebut yakni AKBP Agustin  S. TAMPI yang Wadir Lantas Polda Sulteng. AKP Waode Fitriani jabatan Ps Kasubbagrenminops Bagbinops Biro Ops Polda Sulteng, Iptu Ika Fitrianthi jabtan  Ps Kauranev Subbagdumasanwas Itwasda Polda Sulteng dan Bripka Anita Rosiana Wajong yang menjabat Banit 2 Subdit IV Ditreskrimum Polda Sulteng.

“Saat ini mereka sudah berada dilokasi acara dan siap mengikuti rangkaian kegiatan konferensi IAWP 2020,” ucap Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Sulteng, Kompol Sugeng Lestari.

Sebelumnya, Polri telah diberi kepercayaan oleh Dewan Direksi International Association of Women Police (IAWP) untuk menjadi tuan rumah Konferensi IAWP 2020, setelah keputusan dibuat pada tahun 2019 di Quito, Ekuador.

The 58th International Association of Women Police akan dibuka secara resmi  Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo pada  Senin, 7 November 2021.

Menurut Sugeng, program terpenting dari konferensi itu adalah Training Sessions dimana terdapat enam keynote meliputi Mendagri, Under-Secretary-General for Peace Operations dan 4 diantaranya adalah inspiring female leader dari tanah air seperti Menkeu, Menlu, Wamenparekraf, dan Wakapolda Kalimantan Tengah.

Adapun tema yang di angkat dalam konferensi IAWP tahun ini adalah “Women at The Center Stage of Policing” dengan sub tema Women, Peace and Security, Women and Leadership, Police Women and Their Challenge,  The Role of Women in Policing, Science, Technology and Policing dan Current Issues on Transnational Crimes.

Konferensi tersebut dihadiri oleh 691 peserta offline dan online dari 38 negara seperti Asia serta 8 organisasi internasional seperti INTERPOL, ASEANAPOL, GCCPOL, UNODC, ICRC, UN Women, UNDPO dan JCLEC,

“Mereka diharapkan dapat menjadi pemimpin masa depan, dan memimpin organisasi dengan pengetahuan, pengalaman, dan keahlian yang memuaskan serta memiliki jaringan yang lebih luas dengan aparat penegak hukum lainnya dari seluruh dunia.IKI/*

Pos terkait