MAMUJU, MERCUSUAR – Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dr Soeharso masih menampung pasien korban gempa bumi di Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, Kamis (21/1/2021). KRI dr Soeharso juga menyiapkan ruang dan tenagas medis khusus operasi korban gempa.
Sedikitya, RS apung ini sudah merawat delapan korban gempa. Menurut Kepala RS dr Soeharso, Mayor Laut (K) dr Agung Malinda, mengatakan, dari delapan pasein yang dirawat inap, tiga diantaranya pasien non operasi dan lima pasien operasi. Rumh sakit ini memng dikhususkan untuk memberi layanan kesehatan dan tindakan operasi.
“Jadi RS ini didesain khusus untuk sebagai kapal bantu pelayanan kesehatan. Baik operasi militer maupun, operasi non perang. Termasuk misi kemanusiaan. ketika ada fasilitas kesehatan didarat rusak atau ada hambatan, kapal inilah yang membantu pelayanan kesehatan,” kata Agung.
KRI Soehrso didesain memiliki kamar operasi. Mulai dari operasi tingkat kecil dan sedang. Tergantung kasusnya. Jika ada pasien atau korban gempa yang menjalani operasi dengan risiko tinggi, pihah KRI Soeharso selalu berkoordinsi dengan rumah sakit lainnya. Termasuk bantuan medisnya.
Di KRI ini pula, disiagakan dokter ortopedi dan anastesi. Karena bencana alam gempa bumi, para korban identik dengan luka- luka, patah tulang.
“ada kondisi dimana patah tulang, atau masalah ortopedi membutuhkan tindakan operasi segera,” jelasnya.
Sementara itu, rumah sakit KRI dr Soeharso hany bisa menampung sekira 40 pasien. Namun, karena kondisi pandemi Covid-19, pasien harus dibatasi. Sebelum dirawat di KRI, pasien terlebih dulu menjalan swab antigen.
“jika ada gejala-gejala atau hasil swabnya positif, akan dilakukan perawatan di Rumah Sakit Provinsi Sulbar,”tutupnya. IKI