BESUSU BARAT, MERCUSUAR- Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya masih kesulitan mengidentifikasi dua jenazah anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang tewas tertembak oleh Tim Koopsgabsus TNI di pegunungan Dusun Tokasa, Desa Tanalanto, Kabupatan Parigi Moutong (Parmout). Hal itu disebabkan kondisi sekujur tubuh keduanya sudah mulai membengkak, termasuk dibagian wajah, sehingga tim identifikasi kesulitan mencocokan ciri-ciri luar dari kedua jenazah.
Demikian dikatakan, Waka Satgas Humas Madago Raya, AKBP Bronto Budiyono, kepada sejumlah wartawan beberapa saat setelah kedatangan kedua jenazah anggota MIT di RS Bhayangkara Palu, Rabu (13/7/2021).
Bronto melanjutkan, tim DVI Mabes Polri, Inafis dan Biddokes Polda Sulteng telah berupaya secara maksimal untuk bisa mengambil sidik jari dan sampel DNA kedua jenazah, karena kondisi jenazah yang sudah membusuk, sehingga gak kesulitan untuk mengambil sampel sidik jari.
Olehnya, dia meminta kepada pihak keluarga agar bisa kooperatif dalam hal pengambilan sampel DNA, sehingga nantinya bisa menjadi bukti pembanding demi mengungkap identitas kedua jenazah anggota MIT. “Tim masih berupaya untuk mencocokan sidik jari maupun nantinya sampel DNA kedua jenazah. Tim juga sedikit kesulitan mengenali wajah keduanya, dan diharapkan bisa secepatnya dimakamkan,”jelasnya.
Kedua jenazah anggota MIT dievakuasi menggunakan helikopter Super Puma TNI AU, dan mendarat di helipad Mako Polda Sulteng sekira pukul 15.30 Wita, setelah dilaksanakan proses penyerahan, jenazah kemudian dibawah menggunakan dua unit ambulance ke ruang forensik RS Bhayangkara Palu.
Sebelumnya, Dua anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) tewas setelah terlibat kontak tembak dengan Tim Tim Koopsgabsus TNI di pegunungan Batu tiga, Dusun VI Tokasa, Desa Tanalanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong (Parmout), Minggu (11/7/2021) sekira pukul 04.00 Wita. AMR