POSO, MERCUSUAR – Setelah gempa bumi magnitudo 5,9 yang mengguncang Kecamatan Poso Pesisir pada 17 Agustus 2025 lalu, sejumlah pihak bergerak cepat melakukan tanggap darurat.
Personel Satgas III Preventif Operasi Madago Raya bersama masyarakat setempat, melakukan pembersihan puing-puing bangunan yang rusak, di SD/SMP Satap Desa Ueralulu, baru-baru ini.
Kegiatan tersebut melibatkan personel dari Pos Kamtibmas Tamanjeka serta Tim Alfa 1 dan Alfa 2, yang secara bersama-sama membersihkan reruntuhan bangunan, termasuk meja dan kursi yang terdampak gempa.
Aksi ini dilaksanakan atas arahan Kasatgas III Preventif Ops Madago Raya yang juga Dansat Brimob Polda Sulteng, Kombes Pol. Kurniawan Tandi Rongre
Kurniawan menyebut bangunan sekolah yang terdampak cukup parah memerlukan penanganan segera, agar aktivitas belajar mengajar tidak terganggu lebih lama. Langkah itu juga bertujuan meminimalisir risiko kecelakaan akibat reruntuhan yang masih berserakan.
“Kami berkomitmen membantu masyarakat dan memastikan proses belajar mengajar bisa segera berjalan kembali dengan aman dan nyaman. Pembersihan ini menjadi langkah awal pemulihan pascabencana,” ujar Kurniawan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/8/2025).
Selain pembersihan, tim gabungan juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana, terutama gempa bumi.
“Pendekatan ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran warga, untuk lebih sigap dan waspada dalam situasi darurat,” ucapnya.
Kegiatan ini mendapat respons positif, Syawal Tikara, guru SDN 2 Tokorondo Ueralulu mengatakan kehadiran tim gabungan sangat membantu mempercepat proses pembersihan pascabencana.
“Evakuasi material reruntuhan ini penting, agar siswa dapat kembali belajar dengan nyaman walaupun harus menggunakan teras bangunan yang masih layak,” ujar Syawal. ULY