POSO, MERCUSUAR – Operasi Madago Raya melalui Satgas III Preventif kembali melakukan razia kendaraan di wilayah Kabupaten Poso, Jumat (4/7/2025). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya berkelanjutan aparat, dalam menjaga stabilitas keamanan serta mencegah peredaran senjata api (senpi), bahan peledak dan barang-barang terlarang lainnya.
Razia tersebut difokuskan di empat titik Pos Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) yang tersebar di wilayah operasi. Yakni Pos Tamanjeka, Kalora, Masamba dan Tabalu. Keempat pos tersebut selama ini dikenal sebagai jalur lalu lintas strategis, yang kerap digunakan masyarakat maupun pihak yang berpotensi mengancam keamanan.
Kasatgas III Preventif Operasi Madago Raya, Kombes Pol. Kurniawan Tandi Rongre mengungkapkan, razia dilakukan dengan pendekatan persuasif namun tetap tegas. Menurutnya, kegiatan tersebut bukan semata-mata bertujuan menangkap pelanggar hukum, tetapi juga untuk membangun rasa aman di tengah masyarakat Poso.
“Kami tidak hanya memeriksa kendaraan, tetapi juga memberikan imbauan langsung kepada warga agar selalu waspada dan tidak terpengaruh paham radikal. Ini bagian dari upaya preventif kami untuk menutup ruang gerak kelompok radikal yang masih menjadi perhatian,” jelas Kurniawan.
Dalam razia tersebut, sejumlah kendaraan roda dua dan empat diperiksa secara acak. Petugas mencari kemungkinan adanya senjata tajam, senpi organik maupun rakitan, bahan peledak atau barang mencurigakan lain yang bisa membahayakan ketertiban umum.
Razia tersebut akan terus digelar secara berkala dan situasional, di berbagai titik strategis wilayah Poso dan sekitarnya selama Operasi Madago Raya masih berlangsung. Operasi tersebut menjadi bagian dari strategi jangka panjang Polri, dalam meredam sisa-sisa ancaman kelompok bersenjata di wilayah Sulteng.
Kurniawan menegaskan pihaknya tetap mengedepankan pendekatan humanis dalam setiap kegiatan preventif.
“Kami hadir bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk memastikan bahwa masyarakat bisa hidup tenang, tanpa bayang-bayang ancaman dari kelompok yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya. ULY