Pemkab Tolitoli Didesak Utamakan Pencegahan

BERSIHKAN LUMPUR - Guru dan murid SDN Pembina Tolitoli dibantu petugas BPBD membersihkan sekolah dari lumpur sisa banjir, Senin (4/6/2018). Aparat TNI juga membantu membersihkan lumpur di beberapa masjid dan sekolah di Kota Tolitoli. FOTO: HASBULLAH - MARZUKI/MS

TOLITOLI,  MERCUSUAR –  Pemerintah Kabupaten Tolitoli didesak melakukan langkah-langkah pencegahan mengantisipasi  banjir susulan di Kota Tolitoli, mengingat daerah tersebut dalam dua tahun terakhir menjadi langganan banjir.  Selain itu, perlu ada bantuan terhadap korban mengingat besarnya kerugian yang diderita akibat banjir.

Irwan (36), warga Kelurahan Tuweley, Kecamatan Baolan, menuturkan, banjir pada Minggu (3/6/2018) malam membuatnya  mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Pasalanya,  hampir seluruh barang elektronik miliknya terendam.  “Saya tidak sempat mengamankan  karena saat banjir saya ke kebun,” katanya sembari membersihkan alat elektronik nya yang terkena banjir.  Dia berharap,  pemerintah terus melakukan langkah-langkah terbaik untuk mengantisipasi banjir di daerah ini  yang kerap terjadi di kala hujan datang.

Hujan dua jam yang menguyur Kota Cengkeh pukul 16.00-18.00 wita Minggu kemarin lagi-lagi  menyisakan banjir. Jalan Anoa di Kelurahan Tuweley  kembali menjadi lokasi terparah dengan ketinggian air mendekati 1 meter.  Beberapa tempat di Kelurahan Panasakan ketinggian air di atas 50 cm. Sementara di Kelurahan Baru, tinggi banjir antara 20 cm-50 cm.  Rumah warga, sekolah, dan fasilitas umum pun terendam.

Selain petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tolitoli, terlihat jajaran Polres Tolitoli dibantu masyarakat mengevakuasi dan membantu warga yang terkena banjir.

Kepala BPBD Tolitoli Nur Alam mengatakan  banjir pada Minggu malam bersamaan dengan air pasang, meskipun tidak berlangsung lama.   Dikatakan sebagian besar wilayah di dalam kota Tolitoli terendam banjir, namun tidak ada rumah warga atau rumah ibadah yang rusak akibat banjir. Juga tidak ada korban jiwa.

Sementara itu,  untuk antisipasi banjir di daerah ini,  Nur Alam mengaku akan berkoordinasi dengan pihak terkait, terutama melakukan pengerukan sungai dan drainase yang mengalami pendangkalan akibat banjir.  Ia mengimbau masyarakat tidak membuang sampah di sungai atau drainase di depan rumah,  sebab itu menyebabkan penyumbatan air, sehingga ketika hujan datang,  akan terjadi banjir.

“Kami juga mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dan masyarakat di dekat pegunungan, agar selalu waspada saat hujan mengguyur, ” imbaunya.

Pada Senin (4/6/2018) kemarin, BPBD Tolitoli bersama TNI Polri menurunkan pasukannya untuk membantu masyarakat membersihkan fasilitas umum seperti sekolah, rumah ibadan dan drainase di jalan-jalan utama yang tertimbun lumpur sisa banjir.  Juga rumah-rumah warga.  Unsur aparat yang turut tersebur adalah TNI AL Tolitoli, TNI AD Kodim 1305 dan Polres Tolitoli.

Berdasarkan prakiraan BMKG Palu, Sulteng masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir/kilat dan angin kencang pada Rabu siang dan malam hari ini. Wilayah yang perlu diwaspadai adalah Kota Palu, Sigi, Parigi Mountong, Poso, Touna, Tolitoli, Buol, Morowali, Morowali Utara, Banggai, Banggai Laut dan Banggai Kepulauan.  Kewaspadaan lebih-lebih pada siang hari. Sementara itu, pada Kamis dini hari, semua daerah di Sulteng  menurut perkiraan BMKG mengalami cerah berawan.  MRZ/DAR

Pos terkait