TOJO UNAUNA, MERCUSUAR – Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Kabupaten Tojo Unauna (Touna), Moh. Syarif Lasawedi membuka secara resmi Gebyar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yang merupakan lomba kreativitas anak dan Guru PAUD se-Kabupaten Touna, di halaman Kantor Dinas Pendidikan dan Olah Raga (Dikpora) Touna, Jumat (15/8/2024).
Dalam sambutannya, Syarif mengatakan kegiatan tersebut merupakan media untuk mengembangkan mental, kreatifitas, serta karakteristik anak usia dini, yang diharapkan ke depan menjadi generasi yang sehat, cerdas, ceria, terampil serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan.
“PAUD merupakan lembaga pendidikan yang paling fundamental, untuk menyiapkan sumber daya manusia,” kata Syarif.
Hal itu, kata dia, dibuktikan dengan hasil berbagai studi yang menunjukkan peran signifikan PAUD dalam berbagai sektor kehidupan. Menurutnya, awal kehidupan anak merupakan hal yang sangat penting, untuk pengembangan keterampilan dasar yang dapat membantu anak dalam mengatasi kebutuhan hidup di kemudian hari.
“Hal ini menunjukkan bahwa betapa PAUD begitu diperlukan, untuk mengembangkan ketrampilan dasar pada anak,” ujarnya.
Syarif menegaskan, PAUD sebagai basis pendidikan masa depan anak perlu ditangani secara baik dan komprehensif. Agar dalam perkembangannya, dapat mencetak generasi yang berkualitas dan berkarakter, generasi yang dapat menghadapi era globalisasi dengan penuh ketangguhan.
“Maka, sejak dini anak-anak ini harus kita tempa dan bina, agar kelak menjadi putra-putri yang produktif, sehingga menjadi kebanggaan bangsa dan daerah,” terangnya.
Sementara Bunda PAUD Kabupaten Touna, Femmy Luter Lahay menyampaikan kegembiraaannya menyambut kegiatan positif dalam membangun pendidikan sejak anak usia dini.
Gebyar PAUD digelar dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Proklamasi Kemerdekaan RI.
“Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kepercayaan diri anak, yang bersaing dengan sekolah lain, menumbuhkan rasa percaya diri membuat anak dan guru PAUD menjadi kreatif dengan apa yang dilakukan,” kata Femmy.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat memberi simulasi kecerdasan anak usia dini, dan menjadi ajang yang memberi kesempatan kepada anak dan guru, untuk berkreatifitas membangun budaya literasi anak usia dini, bahkan bisa mewadahi dan memberikan tempat untuk anak berinteraksi dan beraksi.
“Kegiatan ini merupakan momentum yang tepat dalam meningkatkan kreatifitas anak dalam mengembangkan inteletualnya, dan keterampilan budaya dan budi pekertinya, yang nanti dapat mewujudkan kreatifitas pendidikan yang maksimal dan berkarakter,” tandas Femmy. */PAR