POSO, MERCUSUAR – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang melanda sedikitnya Sembilan desa di Kecamatan Tojo dan Tojo Barat, Kabupaten Tojo Unauna (Touna), hingga saat ini belum berhasil dipadamkan.
“Ada bermunculan sejumlah titik api baru,” ujar Bupati Poso, Darmin SIgilipu menjawab pertanyaan wartawan saat berbincang-bincang dengan sejumlah wartawan di Poso, Kamis (12/9/2019) malam.
Saat ini, kata Bupati, ada tiga unit armada pemadam kebakaran (Damkar) Pemkab Poso yang dikerahkan ke lokasi untuk membantu damkar Pemkab Touna.
Diketahui, karhutla yang melanda sembilan desa di Kecamatan Tojo dan Tojo Barat, Touna terjadi sejak Senin (9/9/2019) malam.
Kesembilan desa yang terdampak itu, yakni Desa Mawomba, Kabalo, Tanamawao, Lemoro, Malewa, Uekuli, Betaua, Korondoda dan Desa Buyuntaripa. Sementara kawasan hutan dan lahan yang terbakar diperkirakan mencapai 400 an hektare.
“Yang di Desa Tanamawao sudah mulai mengungsi ke bawah sekitar ratusan orang,” kata Camat Tojo Barat, Samudin, Rabu (11/9/2019).
Untuk memadamkan api yang terus meluas, seluruh armada pemadam kebakaran (Damkar) milik Pemkab Touna dan Water Canon milik Polres Touna dikerahkan ke lokasi namun tak juga cukup hingga meminta bantuan ke Pemkab Poso. “Ada juga bantuan pemadam kebakaran dari Kabupaten Poso yang ikut turun memadamkan api,” tambah Camat.
Dikatakannya, Dinas Kesehatan Touna telah membagikan masker untuk warga terdampak karhutla di dua kecamatan itu.
Ditambahkan Camat, asap yang menyelimuti Tojo dan Tojo Barat cukup tebal, namun saat ini belum ada yang terdampak. “Yang jelas terancam anak anak dan orang tua. Yang pasti kita antisipasi,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Touna, Admin Lasimpala yang dikonfirmasi di lokasi kebakaran mengatakan diduga api berawal dari pembukaan lahan baru yang dilakukan warga dengan cara membakar.
Menurutnya, karena api masih terus berkobar kemungkinan jumlah desa terdampak karhutla masih akan bertambah.
“Kita berharap hujan segera turun, sehingga api bisa segera dipadamkan dan tidak meluas,” kata Wabup.
Terpenting dilakukan saat ini, katanya, memutuskan jaringan api yang mengancam pemukiman warga. “Kita berupaya untuk mengantisipasi agar api tidak meluas ke pemukiman warga, karena itu pemadaman lebih difokuskan ke area tersebut,” ujarnya.
Pemkab, kata Wabup, akan segera membangun posko-Ppsko bencana untuk menangani warga yang terdampak kebakaran, mengingat asap tebal mulai menyelimuti wilayah dua kecamatan dan mengganggu aktivitas warga. ULY