TOUNA, MERCUSUAR – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), menggelar pemantapan etika dan budaya politik, dalam rangka menciptakan politik yang santun dan bermartabat, dalam kehidupan berdemokrasi di wilayah Kabupaten Tojo Una-una (Touna), bertempat di Marina Cotagge, Ampana, Kamis (4/7/2019).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Asisten II Bidang Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Pemkab Touna, Burhanuddin Lahay, mewakili Bupati Touna, Kepala Kesbangpol Touna, Haerul Willa, Kepala Bidang Politik Kesbangpol Provinsi Sulteng, Sahyun A Singi, pemateri Dr Timuddin Dg Mangera Bauwo, tokoh agama, Ketua KNPI, tokoh masyarakat, serta undangan lainnya.
Asissten II, Burhanuddin Lahay, dalam sambutannya mengatakan, pihaknya memandang kegiatan ini sangat penting, terlebih dikaitkan dengan pelaksanaan Pilkada di daerah. Untuk itu, pihaknya memberikan apresiasi dalam penyelenggaraan kegiatan ini, karena memiliki arti penting dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat, maupun insan-insan politik, tentang bagaimana melaksanakan satu sistem politik, berdasarkan nilai etika dan budaya politik yang santun.
Lanjut dia, pelaksanaan pesta demokrasi yang barusan dilaksanakan Pemilu 2019, juga akan melaksanakan Pilkada tahun yang akan datang di Provinsi Sulteng, tentu saja harus memiliki persiapan yang matang, terutama dari unsur penyelenggara secara khusus, maupun masyarakat secara umum. Hal ini mengingat dalam momentum seperti ini, situasi yang dimaksudkan akan sangat berpengaruh terhadap kondusifitas daerah.
“Kita tidak dapat pungkiri, dinamika politik memegang peranan penting bangsa ini, bahkan intromentasi politik itu sendiri, berdampak pada bidang-bidang kehidupan lainnya,” kata Burhanuddin.
Untuk itu kata Burhanuddin, kita semua memahami bahwa perbedaan politik bukan merupakan suatu hambatan dalam kehidupan berdemokrasi, sehingga perlu disikapi kesadaran dan penghargaan dan bukan menjadikan alasan bagi kita bahwa perbedaan yang ada merupakan suatu pertentangan.
Situasi politik nasional yang semakin hari semakin menunjukkan peningkatan aktivitas, tentu saja akan membawa pengaruh hingga ke tingkat daerah, kebijakan-kebijakan politik di tingkat pusat dan kemudian diimplementasikan ke tingkat daerah, tentu saja akan membawa hal tersendiri bagi kita.
“Fenomena politik yang sampai saat ini, bahwa nilai etika budaya politik yang semakin bergeser dan persaingan-persaingan politik yang dipertontonkan saat ini, membawa kita dalam sebuah fenomena, bahwa politik sebuah arena perebutan kekuasaan dan bukan lagi sebuah jalan menuju proses pembangunan yang lebih baik,” jelasnya. DEL