TOUNA, MERCUSUAR – Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Persiapan Untad II Ampana menggelar aksi di kantor PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Suluttenggo UP3 Luwuk ULP Ampana, Senin (12/4/2021).
Dalam aksi damai itu, mereka meminta agar selama bulan suci Ramadan 1442 Hijriah, listrik di wilayah Kabupaten Tojo Unauna (Touna) tidak mengalami pemadaman.
Selain itu, juga menyampaikan tuntutan supaya pihak PLN segera melakukan perbaikan sistem kelistrikan di Touna, meminta Direktur Utama PLN untuk mengevaluasi kinerja PT PLN ULP Ampana, meminta Kementerian ESDM RI untuk mengevaluasi kinerja Direktur Utama PLN, serta meminta DPRD Touna bersikap terkait kondisi kelistrikan yang dialami masyarakat Touna.
Pernyataan sikap disampaikan Jenderal Lapangan Aksi, Rahmat mengatakan kebutuhan energi listrik masyarakat sangatlah vital dalam kegiatan sehari-hari, seperti mencuci, menyetrika, memasak bahkan keperluan belajar.
Namun kondisi kelistrikan di Touna tidak berbanding lurus dengan tingginya kebutuhan masyarakat akan energi listrik. Hal itu dapat dirasakan dengan sering terjadinya pemadaman listrik secara tiba-tiba selama berjam-jam. Bahkan PLN juga memberlakukan pemadaman listrik secara bergiliran di hampir semua wilayah di daerah tersebut.
“Akibat pemadaman listrik secara bergiliran ini, bukan hanya mengganggu proses belajar mahasiswa secara daring, namun juga sangat merugikan pelaku usaha baik usaha kecil maupun usaha menengah dan besar, serta perkantoran dan pelayanan publik lainnya milik pemerintah maupun swasta, karena tidak bisa belajar dan bekerja secara maksimal,” ucapnya.
Olehnya itu, ia berharap persoalan pemadaman listrik di wilayah itu segera diatasi pihak PLN, sehingga tidak terjadi berulang-ulang yang dapat mengganggu aktifitas masyarakat di daerah tersebut.
BERUPAYA BERI PELAYANAN TERBAIK
Pengunjuk rasa diterima Kepala PLN ULP Ampana, Rahman didampingi Bagian Teknik PLN ULP Ampana, Ibnu Amir di ruang pelayanan PLN ULP Ampana.
Kepala PLN ULP Ampana, Rahman menjelaskan bahwa pihaknya tetap berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Dia menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah berpikir untuk sengaja melakukan pemadaman listrik, karena pemadaman listrik terjadi akibat faktor alam dan faktor teknis sistem kelistrikan di daerah itu.
“Insya Allah, unit II mesin milik PLTU yang ada di daerah ini dengan kekuatan 3 megawatt segera pulih dan bisa bergabung dengan sistem kelistrikan yang ada, sehingga pemadaman bergilir tidak akan terjadi khususnya di saat bulan suci Ramadan,” ujarnya.
Ditambahkan Rahman, unit mesin PLTU yang ada di daerah itu memiliki kekuatan 2×3 megawatt hingga sangat membantu pasokan sistem kelistrikan yang ada, sehingga kebutuhan energi listrik dapat terpenuhi.
Pada kesempatan itu, ia juga berharap pada masyarakat yang memiliki pohon rimbun dan berada di sekitar area jaringan sistem kelistrikan melaporkan ke pihaknya, untuk dilakukan pamangkasan. Hal itu agar tidak menggangu jaringan sistem kelistrikan yang dapat berakibat pemadaman secara mendadak. RHM