Rencana Operasi Produksi Biji Nikel di Touna, PT MDK Sosialisasi

FOTO SOSIALISASI TAMBANG TOUNA

TOUNA, MERCUSUAR – Perusahaan tambang PT Multi Dinar Karya (MDK) melakukan sosialisasi rencana operasi produksi biji nikel di Kabupaten Tojo Unauna (Touna), Sulteng, di ball room Hotel Ananda Ampana, Rabu (27/1/2021).

Wilayah operasi pertambangan PT MDK berada di Desa Padang Tumbuo, Kecamatan Ampana Kota dan Desa Marowo, Kecamatan Ulubongka, dengan total areal seluas kurang lebih 553,02  hektare yang berada di kawasan Hutan Produksi Tetap (HPT).

Kegiatan itu dihadiri para pihak, seperti masyarakat pemilik lahan, pemerintah desa, pemerintah kecamatan, pemerintah kabupaten,  Ketua DPRD Touna, unsur Kepolisian dan TNI, Kehutanan, Lingkungan Hidup dan LSM di daerah itu.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang), Rusmin Labudu mewakili Bupati dalam sambutannya mengatakan menyambut baik terlaksananya kegiatan sosialisasi itu.

Dia berharap semoga melaui kegiatan itu semakin memantapkan  komitmen dan langkah dalam upaya mewujudkan pembangunan yang lebih baik, bersih dan jauh dari segala penyimpangan aturan perundang-undangan yang berlaku.

“Kehadiran perusahaan pertambangan di suatu daerah, niscaya membawa suatu kemajuan terhadap warga di sekitarnya. Berdirinya atau beroperasinya sebuah perusahaan pertambangan di suatu daerah akan menghadirkan kehidupan yang lebih sejahtera, keamanan yang terjamin, kehidupan sosial yang lebih baik. Pemikiran demikian didasarkan pada pandangan bahwa perusahaan pertambangan merupakan agen perubahan sosial ekonomi bagi masyarakat di sekitar lokasi pertambangan,” ujar Asisten II.

Dia menyebutkan bahwa pemerintah adalah implementor yang tugas pokok dan fungsinya mengelola dan mengawasi kegiatan penambangan. “Dalam melakukan pengawasan penambangan dibutuhkan komitmen yang kuat untuk menindak secara tegas para penambang yang telah melanggar peraturan dan perijinan, karena terkadang perusahaan berfokus untuk.mengambil keuntungan setinggi mungkin, sehingga melupakan bahwa perusahaan  juga memiliki tanggungjawab sosial terhadap lingkungan masyarakat dan  dampak yang didapat dari hasil bumi yang terus menerua dilakukan,” tandasnya.

Sementara itu perusahaan PT MDK diwakili oleh WIliam David dan Kepala Teknik Tambang, Umpakati Sukma.

Kepala Teknik Tambang PT MDK, Umpakati Sukma menjelaskan pihaknya merupakan perusahaan ‘take over’ dari perusahaan sebelumnya yang telah memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Touna.

Dia menyebutkan bahwa melalui sosialisasi itu, pihaknya ingin mendapatkan masukan dari para pihak, sehingga ketika perusahaan melakukan kegiatan izin yang ada dan tidak memdapat kendala.

“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang hadir saat ini, termasuk pihak Pemerintah Kabupaten Tojo Unauna, hingga kami bisa melakukan mapping dan memperbaiki serta melengkapi segala sesuatunya yang kurang baik secara dokumen maupun persyaratan lainnya. Sehingga saat kami beroperasi nanti tidak menemui kendala di lapangan dan juga tanggung jawab kami terhadap masyarakat yang berada di wilayah areal pertambangan bisa kami laksanakan sesuai peraturan yang berlaku,” paparnya.

Dia menambahkan, tahun 2021 pihaknya akan melakukan pekerjaan awal dalam bentuk sosialisasi kepada masyarakat di daerah itu, khususnya masyarakat yang berada di areal pertmabangan. “Komitmen kami adalah menjadi perusahaan tambang yang bukan hanya mencari keuntungan, tetapi dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di detah ini,” katanya.

Pada sosilisasi itu, peserta memberikan masukan dan saran terhadap PT MDK terutama terkait ganti rugi lahan masyarakat, serta perijinan dan soal tanggungjwab sosial perusahaan terhadap masyarakat di wilayah sekitar areal pertambangan. RHM

Pos terkait