TOUNA, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tojo Unauna (Touna) terus berupaya meningkatkan kualitas Sumberdaya Manusia (SDM) aparat desa di daerah itu.
Hal itu dilakukan dengan mengelar pelatihan Sistim Informasi dan Aplikasi (SIA) Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang digagas Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) di Hotel Ananda, Senin (2/9/2019).
Asisten III Setdakab Touna, Hambiah Soetedjo saat membuka kegiatan itu menyampaikan bahwa BUMDes harus dikelola oleh pengelola dan tidak boleh diintervensi pemilik modal, termasuk Kepala Desa.
Pengelolaan BUMDes, katanya, harus melihat potensi-potensi yang ada dilingkungan desa terutama sektor pariwisata, karena sector paling mudah dijual dan dapat menjadi anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDesa).
SIA BUMDes, lanjut Asisten III, merupakan sistem informasi yang dikembangkan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sulteng. Sistem tersebut akan mempermudah pengelola BUMDes mengelola keuangan secara transparan dana desa (DD) maupun anggaran dana desa (ADD) dengan tujuan untuk mempercepat pembangunan dari desa.
“Kemudian dikelola sendiri oleh desa yang notabene memahami persis bagaimana kondisi desa dan bagaimana mengembangkannya,” kata Asisten III.
Ditambahkannya, dana desa berpotensi besar untuk diselewengkan, namun dengan sistem yang baik dan didukung komitmen dari semua pihak hal tersebut dapat diminimalkan.
Olehnya saat pelaporan dana desa ditemukan kendala, maka perangkat desa disarankan untuk berkonsultasi dengan pihak Inspektorat hingga pengawasan penggunaan DD dapat lebih baik.
Ditegaskannya, pelatihan SIA akuntansi BUMDes bertujuan untuk melakukan transparansi dalam pengelolaan BUMDes, karena modal BUMDes dari DD yang diturunkan pemerintah. “Tata kelola dana desa harus ditingkatkan terutama untuk BUMDes, karena majunya BUMDes nantinya akan berpengaruh positif bagi kemajuan desa itu sendiri,” tutup Asisten III. DEL