Sebutan Tadulako bagi masyarakat Sulawesi Tengah bukan hal yang asing. Ada yang menyebut Tadulako adalah Pemimpin kerajaan adapula Panglima Perang. Namun, apakah Tadulako sebuah nama atau sebutan gelar khusus bagi masyarakat Sulteng.
Terlepas dari itu, Bagi Komandan Resor Militer (Korem) 132/Tdl, Brigjen TNI, Farid Makruf menyebut, kalau Tadulako merupakan sesuatu yang bernilai sangat luhur.
“Setelah saya mencari tahu tentang siapa sebenarnya Tadulako. Lalu saya membaca sejumlah referensi nasional dan asing, saya menemukan bahwa Tadulako merupakan sesuatu yang bernilai sangat luhur,” kata Danrem.
Jenderal Bintang Satu ini, bahkan meluncurkan buku “Leluhur Sulteng, Tadulako dari Mitos ke Realitas”. Yang isinya membahas seputar Tadulako. Peluncurannya tepat di Hari Pahlawan Indonesia, 10 November tahun 2021.
Danrem menyebut sangat mencintai Sulawesi Tengah. Ditambah dengan banyaknya benda pusaka atau senjata tradisional peninggalan para leluhur. Seperti, Guma, Kaliavo, dan Doke.
Uniknya lagi, benda pusaka ini masih digunakan di berbagai hajatan dan ritual adat. Ketiga pusaka ini, diyakni jenis senjata tradisional yang digunakan Tadulako di zaman dulu.
Dalam sejarahnya, Guma digunakan masyarakat Sulteng di zaman dulun untuk melawan musuh. Jenis Guma, tergantung pemegangnya, yang disebut Tadulako punya ciri khas tersendiri. Seperti bentuk gagang dan lainnya.
Keberadan Guma juga tersebar dibeberapa daerah Sulteng yang bersubetnik Kaili, seperti, Kota Palu, Sigi, Parmout, Pamona dan beberapa daerah lainnya.
Sama halnya dengan senjata Tradisional Doke. Senjata mirip tombak ini juga digunakan di masa perang. Sementara Kaliavo senjata yang berperan sebagai tameng.
Berawal dari sejarah itu, Danrem menginginkan Korem 132/Tdl menjadi pusat informasi tentang Tadulako dan benda pusaka di Sulteng. Sehingga, masyarakat yang ingin mengetahui sejarah tentang benda tersebut, bisa mendatangi Korem 132/Tdl.
Hal ini dibuktikan Danrem, dengan membuat museum Guma dengan ikon Guma sepanjang 7,7 meter di wilayah Korem 132/Tdl. Pihaknya mendapat perhatian dan antusias dari masyarakat serta pencinta budaya. Baik dari Sulawesi tengah maupun dari luar Sulawesi tengah berkat adanya musem senjata tradisional Sulteng. IKI