LUWUK, MERCUSUAR – Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banggai Abd. Muluk Lanonci meminta masyarakat menyatukan kembali cara pandang dalam perspektif perbedaan. Hal ini diungkapkannya, saat membuka Orientasi Intern Umat Beragama dan Moderasi Beragama tingkat Kabupaten Banggai, Kamis (17/2/2022).
Abd. Muluk Lanonci didampingi Penyelenggara Hindu, I Nyoman Sujaya dan Ketua PHDI Kabupaten Banggai, I Nyoman Sumerta. I Nyoman Sujaya menyatakan, moderasi beragama bukan hal baru. Sejak dulu sudah diajarkan tenggang rasa dan gotong royong dan merupakan warisan budaya bernilai tinggi, sebagai bangsa Indonesia. Menjadi kewajiban bersama untuk menjaga dan melestarikan seluruh nilai-nilai Keindonesiaan tanpa terkecuali.
Di depan 40 peserta, yang terdiri dari tokoh agama Hindu, Penyuluh non PNS agama hindu, dan beberapa pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI). Abdul Muluk Lanonci mengatakan, perbedaan sesuatu yang sudah final, dan karena perbedaan, kehidupan menjelaskan bahwa ada Tuhan di tiap hati manusia. Apapun agamanya semuanya mencintai indahnya kedamaian.
Menurutnya, nilai-nilai Ilahiyah harus mampu dipedomani dalam kehidupan bermasyarakat. Olehnya itu moderasi beragama adalah keinginan semua agama yang harus dijaga dan disemaikan pada generasi-generasi berikutnya. Walaupun tantangan terbesar hari ini adalah informasi digital yang begitu massif dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Untuk itu, seluruh elemen agama sekiranya mampu menjawab hal-hal yang mengganggu kehidupan bermasyarakat yang beragama, dan menjadi etalase contoh yang baik dalam menjalankan moderasi beragama. */JEF