Belanja Lebih Besar Dibandingkan Dengan Pendapatan

FOTO APBD BALUT

BALUT, MERCUSUAR –  Pengeluaran pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Banggai Laut (Balut) tahun 2020 atau belanja daerah, mengalami defisit anggaran alias over belanja mencapai Rp190.288.015.879. Hal itu dijelaskan dalam rapat paripurna Laporan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Balut tahun 2020, pekan lalu.

Wakil Bupati Banggai Laut, Ablit H. Ilyas, mewakili Bupati Banggai Laut menjelaskan, kepala daerah berkewajiban untuk menyampaikan LKPJ tahun anggaran 2020 kepada DPRD melalui rapat paripurna, untuk mempresentasikan kemajuan penyelenggaraan pemerintahan dan kinerja pembangunan yang telah dicapai selama tahun anggaran 2020. Diketahui, besar pendapatan yang ditetapkan pada tahun 2020 mencapai Rp642.592.942.276,29, dengan realisasi hanya mencapai Rp571.507.938.037,29.

“Pendapatan mencapai 89 persen, yakni bersumber dari PAD, Dana Perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah,” jelasnya.

Di sisi lain dari segi pengelolaan belanja daerah, ditetapkan sebesar Rp863.379.246.202,73, dengan realisasinya sebesar Rp673.091.230.323 atau 79 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan.

“Belanja itu terdiri dari belanja langsung dan tidak langsung,” jelasnya.

Belanja tidak langsung yakni belanja pegawai alokasi sebesar Rp213.187.407.097, terealisasi Rp198.805.424.217 atau 93 persen. Belanja hibah alokasi sebesar Rp39.848.400.000 terealisasi Rp39.048.400.000 atau 98 persen. Belanja bagi hasil kepada provinsi/kabupaten/kota dan pemerintah desa sebesar Rp2.757.657.159 terealisasi sebesar Rp1.365.807.525 atau 50 persen. Belanja bantuan keuangan kepada provinsi kabupaten/kota dan pemerintahan desa dan partai politik Rp96.807.971.351 terealisasi Rp40.336.289.839 atau 42 persen. Belanja tak terduga sebesar Rp20.000.000.000 dan terealisasi sebesar Rp8.776.510.986 atau 44 persen.

Kemudian belanja langsung, belanja pegawai Rp73.552.431.200 terealisasi Rp67.081.650.400 atau 91 persen, belanja barang dan jasa Rp141.123.052.498,73 realisasi Rp106.296.065.841 atau 75 persen, belanja modal Rp276.102.326.897 terealisasi Rp211.381.080.545. RM

Pos terkait