BI Sulteng Serukan Sinergitas untuk Pemulihan Ekonomi 

BI-152db563

PALU, MERCUSUAR – Sesuai dengan temanya Bangkit dan Optimis dalam Sinergi dan Inovasi untuk Pemulihan Ekonomi pada kegiatan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Sulawesi Tengah (Sulteng) 2021 yang digelar di Hotel Santika Palu, Rabu (24/11/2021), Kepala kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Sulteng mengajak seluruh stageholder untuk tetap mempertahankan sinergisitas dalam pemulihan ekonomi di Sulteng.

Kepala KPwBI Sulteng, Abdul Majid Ikram dalam sambutannya menjelaskan, patut berbangga bahwa ekonomi Sulteng tahun 2021 tetap tumbuh baik di tengah pandemi berkat sinergi bersama.

Menurutnya, hal ini merupakan pencapaian yang luar biasa, angka pertumbuhan ekonomi Sulteng masuk dalam kategori terbaik secara nasional.

“Ini merupakan peran dari pemerintah dan sektor-sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi Sulteng. Yabg patut kita syukuri, kita memiliki Sumber Daya Alam (SDA) terutama daerah Timur Silteng yaitu nikel dan baja,” ujarnya.

Majid menjelaskan, SDA Sulteng nikel dan baja menjadi unggulan dan penopang ekonomi Sulteng di sektor ekspor. Apalagi, sejak memasuki tahun 2021, SDA tersebut tidak boleh di ekspor secara mentah, harus diolah untuk meningkatkan nilai tambah sehingga menghasilkan kontribusi yang positif.

“Ekspor masih menjadi tulang punggung perekonomian. Kita bersyukur, di tengah pertumbuhan ekonomi kita yang positif, kita tetap bisa menjaga angka inflasi,” ujarnya.

Angka pengangguran dan data warga miskin di Sulteng lanjut Majid, terus menurun dimasa pemulihan ekonomi saat ini, bahkan nilai tukar petani terutama di Kabupaten Sigi semakin meningkat.

Pada triwulan pertama tahun 2021, ekonomi Sulteng tumbuh 6,5 persen, lalu meningkat tajam di triwulan kedua sebesar 15,7 persen dan triwulan ketiga mencapai 10,2 persen.

“Ini sangat membanggakan kita, karena kita bisa bertahan dan bangkit di tengah pandemi. Saya melihat angka pertumbuhan ekonomi Sulteng tahun ini bisa mencapai 9 atau 10 persen, tutur.

Dia menambahkan, hal lain yang menggembirakan adalah, pertumbuhan ekonomi tinggi tidak dibarengi dengan angka kenaikan harga kebutuhan pokok atau inflasi. Inflasi di Sulteng pada Oktober 2021 hanya tercatat 1,17 persen.

Meski demikian kata dia, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam tujuannya mencapai kesejahteraan rakyat. Masih banyak potensi-potensi yang telah dikembangkan namun belum optimal.

Di sisi potensi pendapatan daerah misalnya. Masih ada pelaksanaan teknisnya yang belum menggunakan sistem digital.

BI Sulteng mengajak para pemangku kebijakan untuk bersama-sama menghadapi tantangan ini dan menyelesaikan tantangan tersebut. 

“Mari kita bersama-sama mencarikan solusinya. BI Sulteng siap membantu demi pembangunan daerah kita,” ujarnya.

Kegiatan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021 ini diselenggarakan secara bersamaan dengan pusat, dalam kegiatan ini juga para tamu undangan mendengarkan sambutan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dan Arahan Presiden RI, Joko Widodo. Gubernur Sulteng yang diwakili asisten II Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Sulteng, Rudy Dewanto.RES

 

Pos terkait