Bulan Sabit Merah Turki, Bangun Sekolah Mewah di Poboya

IMG-20210206-WA0003

PALU, MERCUSUAR – SDN 3 Poboya yang hancur akibat gempa 28 September 2018, kini segera kembali ditempati untuk belajar. Sekolah itu malahan dibangun cukup mewah oleh Turkish Red Crescent atau Bulan Sabit Merah Turki dengan biaya Rp 6,8 miliar.

Sekolah di Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu yang ditargetkan selesai bulan Februari ini, ditinjau Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi Tengah, Hidayat Lamakarate bersama sejumlah pengurus, Jumat (5/2/2021) pagi. Hidayat diterima dua perwakilan Bulan Sabit Merah Turki, Teyfik Cem Binatli dan Utku Kaytaz.

“Ini adalah bantuan bangunan sekolah untuk daerah kita. Bangunannya cukup mewah, dibangun dengan konstruksi tahan gempa. Saya akan ikut mengawasi penyelesaian bangunan ini,” kata Hidayat kepada pengawas yang mengerjakan bangunan itu.

Ada tiga bangunan yang cukup mencolok. Sebuah bangunan dua lantai persis di depan pintu masuk untuk kantor para guru dan staf. Kemudian di samping kiri dan kanan kantor juga berdiri bangunan dua lantai untuk kelas belajar.

Setiap bangunan kelas belajar terdapat empat kelas di lantai bawah dan empat kelas di lantai dua. Berarti dua bangunan itu memiliki 16 ruang kelas belajar.

Kemudian di belakang bangunan terdapat pula bangunan musalah. Bangunan itu dilengkapi dengan beberapa tempat berwudhu serta beberapa kamar kecil.

Sebelumnya kedua perwakilan Bulan Sabit Merah Turki tadi mengeluhkan lambatnya penyelesaian bangunan itu ke Hidayat. Kontraktornya dari Makassar dan sekarang disubkontrakkan lagi.

“Ada beberapa pekerjaan yang harus dibongkar dan dikerjakan lagi. Seperti lantainya, dibongkar dan dirapikan agar kuat. Sekarang harus kita pacu dan harus selesai bulan Februari ini,” kata Hidayat.

Bantu PMI Sulbar  

Sementara itu bantuan Bulan Sabit Merah Turki sebanyak 25 ribu dolar AS lewat PMI Sulteng sudah diterima PMI Sulawesi Barat. Bantuan setara Rp 353 juta itu diserahkan Sekretaris PMI Sulteng, Sudirman kepada Kepala Dinas PPPA Sulbar, Djamila di Mamuju.

Penyerahan bantuan itu disaksikan staf ahli Gubernur Sulbar, Muhammad Ali Chandra, Kepala Dinas Kominfopers, Safaruddin Sanusi, dan Kepala Markas PMI Sulbar, Lukman Dahlan, Selasa, 1 Februari 2021. 

PMI Sulbar bekerja sama dengan Bulan Sabit Merah Turki menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa Sulbar.

Selain itu, juga terdapat bantuan donasi dari Aliansi Pemuda Banggai Laut sebesar Rp 15 juta serta bantuan logistik tanggap bencana yang diterima oleh PMI Sulbar yang nantinya disalurkan kepada korban gempa

Sekretaris PMI Sulteng, Sudirman mengatakan bantuan yang disalurkan diharapkan bisa bermanfaat untuk membantu masyarakat Sulbar yang terdampak gempa bumi. 

Kepala Markas PMI Sulbar, Lukman Dahlan menjelaskan, bantuan logistic ditargetkan selama satu bulan untuk mendistribusikan kepada warga yang terdampak gempa 

“Target kami dalam satu bulan ini hegen started kit 1045,terpal 2000,selimut 2000, family kit 1500, baby kit sekitar 300-an yang akan didistribusi kepada warga,”kata Lukman.

Ia juga menyampaikan, PMI pusat nantinya juga akan menurunkan water treatment penyulingan air sehingga warga nantiya langsung bisa mengkonsumsi , dan tidak lagi tergantung dengan air PDAM.

Disebutkan , untuk tandon air yang sudah didistribusikan mencapai 225 unit, nantiya akan ditambah hingga 300

“Dengan adanya bantuan PMI Pusat insyaallah nanti secepatnya kami akan turunkan water treatment penyulingan air untuk bisa di konsumsi jadi kita tidak tergantung lagi dengan air PDAM,” katanya. 

Untuk tandon air yang ada sekarang sekitar 225 nantinya akan ditambah menjadi 300. Dari jumlah tersebut, sebanyak 15 tandon telah didistribusikan di berbagai titik pengungsian.MAN

Pos terkait