POSO, MERCUSUAR – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-62 Korem 132/Tadulako ke tahun 2023 dipusatkan di Dusun Petirobajo Kelurahan Kasiguncu Kecamatan Poso Pesisir, tepatnya di Monumen Tadulako, Rabu (9/8/2023).
Lokasi tersebut, merupakan titik jatuhnya helikopter yang membawa rombongan Danrem 132/Tadulako pada tahun 2016, Brigjen TNI (Anumerta) Syaiful Anwar, yang berangkat dari Sedoa wilayah Napu menuju Poso.
Acara syukuran HUT Korem 132/Tadulako dihadiri langsung Danrem 132/Tadulako, Brigjen TNI Doddy Triwinarto dan juga istri dari almarhun Brigjen TNI (Anumerta) Syaiful Anwar.
Acara syukuran yang digelar Kodim 1307/Poso itu juga diwarnai dengan drama kolosal yang menceritakan secara singkat detik-detik jatuhnya helikopter yang membawa rombongan Danrem 132 Tadulako bersama 12 prajurit tahun 2016 silam, yang dilanjutkan dengan peletakan karangan bunga.
Brigjen TNI Doddy Triwinarto mengatakan peringatan HUT ke-62 Korem 132/Tadulako kali ini terbilang spesial, karena dilaksanakan langsung di lokasi jatuhnya helikopter.
“Siapapun nanti Danremnya, kita ingin agar peringatan HUT Korem 132 Tadulako dilaksanakan di lokasi ini, agar kita selalu mengenang dan mendoakan jasa-jasa prajurit dan pahlawan terbaik bangsa yang sudah gigih berjuang dalam menjaga kedaulatan, keamanan dan ketertiban wilayah, termasuk menciptakan situasi Poso yang aman dan kondusif dari ancaman terorisme,” ujar Danrem.
Tragedi jatuhnya helikopter yang menewaskan 13 prajurit TNI Angkatan Darat dan Polri, menurut Danrem merupakan sejarah perjuangan TNI-Polri yang bertugas di Poso, dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat Kabupaten Poso.
“Nilai-nilai sejarah inilah yang perlu kita ketahui, bahwa kita sendiri belum tentu bisa melakukan seperti itu, dan mari kita mengenang serta mendoakan perjuangan Pahlawan pendahulu kita,” pinta Danrem.
Sementara itu, Bupati Poso, Verna Inkiriwang dalam sambutannya menyampaikan ucapan syukur bagi semua yang hadir dalam acara syukuran HUT ke-62 Korem 132/Tadulako.
“Dengan semangat bhineka tunggal Ika, kita telah membuktikan bahwa keragaman budaya, agama dan suku bangsa yang ada di Poso tidak menjadi penghalang dalam membangun persatuan dan kesatuan yang kokoh,” ujarnya.
Acara syukuran diakhiri dengan pemberian bantuan kursi roda, pemberian bantuan sembako kepada anak penderita stunting dan anak yatim, serta pemberian piagam penghargaan kepada kepala sekolah dan pelajar. ULY